KL – Sebanyak 40 orang guru dan Kepala Sekolah di Tanjungpinang serta Kabid Pembinaan SMA/MA melakukan tapak tilas jejak sejarah Pahlawan Nasional Sultan Mahmud Riayatsyah di Kabupaten Lingga terhitung 23 s/d Februari 2018 di Daik Lingga.
Rombongan datang ke Lingga di pimpin oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/MA, Dr Encik Abdul Hajar MM, melalui Pelabuhan Sei Tenam. Kedatangan rombongan tersebut disambut Oleh Staf Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga langsung menuju Tugu Agrominapolitan yang berada di Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara, sesuai schedul, perjalanan di lanjutkan ke Air Terjun Resun.
Malam, rombongan mengadakan makan bersama di Kedai Makan Friska di Kampung Budus Desa Merawang bersama Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak, sambil ngobrol ringan tentang sejarah Kesultanan Lingga.
Hari Minggunya rombongan melaksanakan misinya yang di pandu oleh Lazuardi selaku Staf Dinas Kebudayaan dan sekaligus sejarahwan muda Lingga, dengan mengambil langkah awal berziarah ke Makam Sultan Mahmud Riayatsyah.
Dilanjutkan ke tempat situs dan bangunan bersejarah Masjid Jami Sultan Lingga, Benteng Bukit Cening, Makam Bukit Cengkeh, SD tertua Daik Lingga yakni SD 001 Daik, Istana Damnah, serta Museum Linggam Cahaya.
Perjalanan terus dilanjutkan, dengan meninjau Rumah Tekad Tudung Manto di Kampung Mentok dan Tanjungbuton, yang sebelumnya rombongan mengadakan work shop di Balai Adat Melayu, dengan narasumber Kabid Pembinaan SMA/SMK Drs Atmadinata, Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak dan Lazuardi.
“Pemkab Lingga berterima kasih sekali pada masyarakat Kepri termasuk Pemko Tanjungpinang serta masyarakat Tanjung Pinang, yang ikut mendukung dan berdoa atas keberhasilan Sultan Mahmud Riayatsyah sebagai Pahlawan Nasional,” ungkap H Muhammad Ishak, Senin (26/2).
Dia mengaku, saat ini Kepri telah memiliki tiga Pahlawan Nasional, karena perjuangannya hendaklah menjadi motivasi bagi kita semua untuk membangun Kepri secara bersama-sama,” terangnya di hadapan rombongan.
Menurutnya, kunjungan rombongan tidak saja hanya tapak tilas, tetapi bagi Lingga selain berharap sekali sejarah dan perjuangan dan segala bentuk warisan yang ditinggalkan baik yang sifatnya
tangable maupun untangable dapat dijadikan materi penyusunan kurikilum muatan lokal.
“Pemkab Lingga berharap, kedepan akan banyak lagi lawatan-lawatan sejarah ke Kabupaten Lingga, guna mewujudkan Kabupaten Lingga sebagai salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Kepri,” pungkasnya. (Mrs/Sam)