Begini Penyampaian Warga dan Penjelasan Pengelola BUMDES Desa Batu Berdaun

 

KL- Berdasarkan informasi yang disampaikan warga masyarakat Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga sebagai sumber pemberitaan Di media ini  mengatakan ada beberapa kegiatan pekerjaan BUMDES Tahun anggaran 2021-2022 terkesan gagal dikelola seperti : Grand Hause, Ternak Lembu, dan pengelolaan wisata pantai. Hal tersebut dijelaskan salah seorang perwakilan masyarakat Desa Batu Berdaun di Sekretariat Dewan Perwakilan Cabang Aliansi Jurnalistik Online Indonesia(AJOI) Kabupaten Lingga beberapa waktu lalu, tepatnya pada 27 Agustus 2024.

Lebih lanjut perwakilan warga masyarakat Desa Batu Berdaun Kecamatan Singkep yang minta lindungi identitas dirinya dihalaman pemberitaan menjelaskan “Persoalan terkait BUMDES Desa  Batu Berdaun tersebut sempat turun dan diperiksa oleh pihak apakah itu dari Inspektorat Kabupaten Lingga dan atau dari pihak BPK saya kurang pas mengingat nya karena udah terlalu lama bang, yang jelas dan pastinya sudah pernah di periksa bang di tahun 2022 jika tidak salah ingat, namun herannya hingga saat ini sepertinya hilang kabar begitu saja, bahkan sempat pada saat diperiksa juga tidak ada dimuat pemberitaan satu pun di media, pasalnya ada kabar kedekatan dengan kawan-kawan wartawan, jadi itulah sebabnya tidak terpublikasi”, ungkap perwakilan warga selaku narasumber

“Kami sebagai warga masyarakat hanya pingin kejelasan jika memang dalam pengelolaan anggaran BUMDES Desa Batu Berdaun gagal tidak akan tersentuh oleh hukum dan tidak dipermasalahkan, berarti ‘enak ya bang ‘ Dana Desa yang di alokasikan ke BUMDES bisa dihabiskan begitu saja. Padahal jelas bukan hanya Grand Haose saja, yang di anggarkan gagal namun termasuk juga pengadaan perahu pantai wisata (kano-red) 10 unit dengan harga satuan katanya satu unit Rp.5.000.000,- dan ada juga pembelian sapi beserta biaya kandang nya yang kesemuanya hilang tak berbekas sekarang ini “, ucapnya.

Menanggapi apa yang disampaikan perwakilan warga masyarakat Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep tersebut, saat dilakukan investigasi dan konfirmasi oleh tim awak media kepada pihak pengelola BUMDES Batu Berdaun Tahun Anggaran 2021-2022 menjelaskan, “Untuk pengelolaan Grand Hause kami sudah bekerja maksimal bang, dan yang kami budidayakan berupa tanaman pohon sup dan malah sempat kami pasarkan dulu. Namun karena faktor cuaca dan kondisi alam yang kurang bersahabat, sehingga Grann Hause yang kami bangun sempat mengalami rusak parah akibat hantaman angin kencang. beberapa kali dilakukan perbaikan sehingga kami kehabisan biaya untuk meneruskan budi daya tanaman pohon sup”. Ujar Yda selaku pengelola BUMDES Batu Bedaun tersebut.

Lebih lanjut Yda memaparkan, “Yang jelas kami lagi nunggu pencairan saja dan insyaallah kami akan menggantikan semua biaya anggaran BUMDES. Udah capek bang dengan persoalan BUMDES ini, apa lagi kemarin sempat terjadi politik praktis sehingga kepengurusan BUMDES sudah berganti, tidak kami lagi sekarang bang, sudah berganti kepengurusan baru untuk BUMDES Batu Berdaun ini”, pungkasnya.

Saat disinggung terkait tidak dikelola Grand Hause yang sekarang jadi bangunan tanpa huni dan kegiatan, Yda menyebutkan, “Memang tidak dikelola lagi bang, karena kemarin sempat masuk sapi di dalam Grann Hause ini sehingga tanaman pohon sup kami rusak, tutup Yda. Senin sore (02/09/2024).

Hingga berita ini diterbitkan Kepala Desa Batu Berdaun Zainal belum dapat dimintai penjelasan terkait gagalnya program ketahanan pangan Grann Hause Tahun Anggaran 2021-2022.(*”*)

Sumber : Tim

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


7 + delapan =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.