KL – Beberapa waktu yang lalu Balai Veteriner Bukit Tinggi bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lingga khususnya bidang Peternakan untuk turun langsung kelapangan dalam rangka pengambilan sampel ternak ayam untuk mengantisipasi adanya dampak penularan Virus Flu Burung atau yang biasanya dikenal dengan nama virus H5N1. Untuk mengetahui apakah unggas yang terdapat di kabupaten lingga ini positif terjangkit virus tersebut maka Balai Veteriner dan Dinas Peternakan telah mengambil sampel di beberapa titik yaitu di pasar Dabo, pasar daik lingga dan beberapa lokasi tempat peternakan ayam serta tempat pemotongannya.
Menurut salah satu petugas yang datang dari Balai Veteriner Bukit Tinggi yaitu Drh. Niko Febrianto, adapun Sampel yang diambil untuk mengetahui apakah Unggas tersebut terjangkit atau tidaknya terhadap virus flu burung tersebut yaitu berupa air buangan dan swab bekas kandang serta kotoran unggas. Dia juga menambahkan, bahwa masyarakat perlu diingatkan kembali mengenai gejala Flu Burung yaitu seperti demam/panas tinggi, batuk dan sakit tenggorokan. Jika ada gejala tersebut masyarakat diminta segera melapor ke Puskesmas terdekat. Gejala Flu Burung yang perlu diwaspadai adalah demam >38°C, batuk, sakit tenggorokan, pilek dan juga mempunyai faktor risiko seperti kontak dengan unggas sakit atau mati.
Keberhasilan pengendalian Flu Burung sangat ditentukan oleh peran dan dukungan seluruh masyarakat terutama dalam tindakan pencegahan. Upaya yang dapat dilakukan masyarakat adalah menghindari kontak dengan unggas sakit atau mati mendadak; menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan berperilaku hidup bersih dan sehat,” tegas salah satu petugas lapangan Dinas Peternakan Kabupaten Lingga yaitu Ben Agusmar. Menurutnya, hal ini seharusnya bisa dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta lingkungan yang bersih. (imm/Sam)