KL – Entah sampai kapan warga Kecamatan Selayar menikmati aliran listrik secara normal, dan sampai kapan pula pihak PLN bertahan dengan mesin rongsokan untuk melayani kebutuhan listrik di Pulau Selayar.
Jai warga Selayar menuturkan, pelanggan PLN sangat mengeluh, dalam tahun ini saja, belum ada Mesin PLN yang berjalan normal, bahkan pernah padam sampai dua bulan, sekarang hidup secara bergiliran dengan jadwal di atur oleh pihak PLN Selayar.
“Entah sampai kapan kita bisa keluar dari masalah sekarang ini, sementara Mesin PLN semakin hari kian bertambah Tua dan juga sering rusak-rusak. Sebagai pelanggan kami sangat terganggu sementara rekening tetap dibayar sesuai tagihan,” keluh Jai.
Warga banyak mengira, mesin PLN Selayar sudah tua, namun pihak PLN masih juga memanfaatkan mesin yang sudah lama tersebut. Sebagai pelanggan, warga mengira pelayanan PLN Selayar tidak maksimal.
“Sebagai pelanggan sudah barang tentu dirugikan, yang namanya pelayanan harus maksimal. Kita tidak mengatakan pimpinan yang ada disini, tapi memang kondisi mesin sudah tak memungkinkan lagi, untuk di operasikan” terangnya.
Kepala PLN Selayar Syahrul ketika dikonfirmasi terkait masalah ini menjelaskan, sekarang pihakbya memiliki 3 unit mesin, 2 unit dengan kekuatan 100 KW, 1 unit 250 KW, dengan kondisi sudah tua dan tak dapat di paksa.
“Dengan kondisi yang sudah tua itu, 2 unit mesin 100 KW, yang dapat di operasikan. Yang berkekuatan 250 KW sudah dua bulan mengalami kerusakan dan masih menunggu material untuk perbaikan. Jadi kita melakukan pemadaman bergilir, 4 Jam dalam 5 hari sekali. Dengan terjadwal padamnya, dari Pukul 17.00 WIB s/d Pukul 21.00 WIB. Setelah beban pemakaian menurun, baru bisa kita nyalakan semua,” kata Syahrul.
Sekarang ini, PLN Selayar memiliki lebih kurang 700 pelanggan, sementara mesin yang ada sekarang kekuatannya masih kecil, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan harus berkekuatan 250 KW.
“Mesin yang berkekuatan 100 KW bisa digunakan 70 KW, jadi kalau 3 unit mesin baru 210 KW. Kekurangan itulah kita lakukan pemadaman secara bergantian, sampai beban pemakaian menurun baru dinyalakan semua,” tuturnya.
Lagi-lagi dia mengaku, mesin yang berkekuatan 250 KW tersebut sudah dua bulan mengalami kerusakan, jika sudah normal baru bisa kebutuhan listrik di Selayar terpenuhi.
“Awalnya, mesin yang berkekuatan 100 KW cuma 2 unit, ditambah 1 unit lagi dari Marok Tua, namun kebutihan listrik di Selayar tetap saja belum terpenuhi. Kita harap masyarakat dapat bersabar dan memakluminya,” imbuhnya. (mrs/SAM)