KL – Selama ini warga Kabupaten Lingga khususnya Daik Lingga menginginkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe C. Alhamdulillah gayungpun bersambut, perjuangan pemerintah Kabupaten Lingga mendapat respon positif dari pemerintah Provinsi Kepri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak ditemui mengatakan , pada RPMJ Provinsi Kepri Tahun 2016 – 2021, Kabupaten Lingga mendapat prioritas dari Gubernur Provinsi.
“Gayung pun bersambut pada Musrenbang tingkat Provinsi Kepri baru-baru ini. Ada beberapa pembangunan penting kita usulkan, salah satunya pembangunan RSUD, dan Alhamdulillah pembangunan tersebut sudah termasuk dalam RPJM Gubenrur Kepri,” ungkap H Muhammad Ishak .
Dikatakan, kalau masalah persyaratan baik itu DID maupun lahan, Kabupaten Lingga sudah menyiapkan sejak dulu. Mengingat, usulan pembangunan RSUD termasuk usulan progran Prioritas Kabupaten Lingga di tingkat Provinsi Kepri.
“Sesuai dengan kondisi Kabupaten Lingga sekarang ini, kita menginginkan sekali Pembangunan RSUD itu nanti tipe C. Kalau pemanfaatan, bukan saja warga Kecamatan Lingga, tapi Kecamatan Selayar, Lingga Timur, Kecamatan Lingga Utara dan Kecamatan Senayang nantinya,” terangnya.
Dalam perencanaan pembangunan, sambung Ketua I LAM Kabupaten Lingga ini, pembangunan akan bertahap, yang diperkirakan memakan anggaran sebesar Rp100 Milyar.
Dia juga mengaku, perhatian Provinsi terhadap Pembangunan Kabupaten Lingga pada Priode 2016 – 2021 suport Pembangunan dari Provinsi meningkat hal itu di karenakan, Lingga masih sangat jauh dari Infrastruktur Pembangunan bila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepri.
“Disamping pembangunan RSUD, provinsi juga akan mengembangkan sektor Prawisata di Pulau Berhala. Jadi Pemkab Lingga harus memfull-up pembangunan di Kabupaten Lingga, terutama menyangkut lahan dan DID,” tuturnya.
Menurut H Muhammad Ishak, wajar Lingga mendapat suport pembangunan dari provinsi, pertama APBD Lingga masih rendah, kedua Lingga tidak termasuk daerah perbatasan sehingga Lingga tidak mendapatkan anggaran pembangunan perbatasan dan anggaran daerah tertinggal.
“Tahun 2015, memang provinsi kecil mengalokasikan Anggaran untuk Lingga, hal itu bisa kita maklumi, selain mengalami defisit, Kepri juga perlu pembangunan prioritas,” tutupnya. (Mrs/Sam)