KAPAL PENCURI IKAN MARAK, WARGA DESA PENA’AH KECAMATAN SENAYANG GERAH

KL –  Nelayan tradisional Desa Pena’ah Kecamatan Senayang mulai gerah sejak adanya aktivitas pukat Troll di area tangkapan masyarakat nelayan. Aktivitas pencurian tersebut, membuat hasil tangkapan nelayan tradisonal turun Drastis.

Aktivis Buta Aksara Desa Pena’ah Densy Diaz mengatakan , Masyarakat Nelayan Tradisionil mulai resah sejak adanya aktivitas pencurian ikan dengan menggunakan pukat Troll. Hal tersebut  membuat nelayan sangat marah dengan adanya aktivitas tersebut.

“Warga Desa Pena’ah sangat kecewa berat, karena area tangkapan masyarakat sudah dijarah oleh para pencuri ikan. Pencurian ini, sudah barang tentu membuat masyarakat nelayan tradisional terusik,” terangnya, Selasa (24/5).

Dikatakan, pencurian ikan di perairan Pena’ah, Kojong dan Pongok membuat masyarakat hilang kesabaran dan berniat tidak baik terhadap aktivitas Kapal-kapal tersebut, karena mereka bekerja sudah  tidak mendapat apa-apa lagi.

“Sekarang ini masyarakat Pena’ah sudah mulai memanas dan marah besar. Mereka akan mengambil tindakan sendiri jika aktivias Kapal-kapal ini tidak di hentikan. Setahu kita ada dua unit pukat Troll yang beraktivias di laut area tangkap nelayan tradisonal,” kata Densy.

Sementara itu, Abang Marwan Kepala Desa Pena’ah mengatakan maraknya aktifitas ilegal Fishing ini juga telah ia laporkan kepada Lanal  yang bertugas di kecamatan Senayang.

“Sudah kita laporkan, tapi belum ada yang turun Kelokasi , Warga sudah geram dengan aktifitas Kapal-kapal penjarah Ikan  ini, jadi warga ambil tindakan sendiri dan beramai-ramai menjemput kapal pukat itu dari laut,” ungkap Abang Marwan, Selasa  (24/5).

Sampai saat ini, sejumlah ABK diamankan pihak Desa. Begitu juga dengan 2 unit kapal pukat. Warga berharap, penegak hukum segera turun sebelum amarah warga memuncak. Dikhawatirkan, jika dibiarkan warga yang telah disulut emosi karena aktifitas ilegal Fishing ini akan mebakar kapal pukat tersebut sebagai peringatan agar kapal-kapal dari luar tidak seenaknya melakukan aktifitas ilegal di perairan mereka.

“Kalau tidak ditangani, takutnya masyarakat yang tersulut emosi akan mengambil tindakan yang tidak di inginkan. Jadi aparat terkait segeralah turun ke Pena’ah secepatnya,” pintanya.

Informasi lain terhimpun koran ini, aktifitas kapal pukat benar-benar telah meresahkan masyarakat. Sejak beberapa pekan terakhir, maraknya aktifitas pukat dan kapal lampu yang menjarah perairan Pena’ah membuat warga dengan keterbatasan alat tangkap tidak memperoleh hasilyang diharapkan , Sedikitnya terdapat 13 buah kapal pukat dan kapal lampu menjarah hasil laut Desa Pena’ah. (mrs/Sam).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


tiga × = 24

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.