KL -Sembilan rumah warga satu ruang sekolah rusak akibat angin kencang berhembus di Desa Selayar Kecamatan Selayar, kejadian subuh itu membuat satu lokal ruang sekolah SD Negeri 002 Lingga dan rumah warga porak-poranda namun tidak ada korban jiwa.
Ribut atau taung (angin kencang) istilah Melayu Lingga, melanda Selayar secara tiba-tiba tanpa hujan. Kejadian diperkirakan, Pukul 03.00 WIB, membuat pohon kelapa dan pohon sukun yang berada di tepian rumah masyarakat rebah, akibat tiupan angin begitu kuat yang dalam hitungan menit.
“Memang kejadian tak berlangsung lama, dalam hitungan belasan menit. Nasib lagi mujur, hingga tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ungkap salah satu warga seraya bercerita, sedikit kronologis kejadian subuh itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lingga H Abdul Khatab melalui Sekretris BPBD Abdul Malik bersama anggota langsung melakukan cross cek ke lapangan dan melihat langsung kejadian yang menimpa rumah warga Selayar, .
“Kami pagi itu langsung mendapat informasi kejadian di Selayar, sorenya kami langsung meluncur ke lokasi. Sembilan rumah dan satu fasilitas pemerintah juga ikut tertimpa dahan pohon,” ungkapnya.
Cerita Abdul Malik, kejadian sekitar Pikul 03.00 WIB tersebut, telah merebahkan pohon kelapa dan pohon sukun yang tidak jauh dari perkarangan rumah warga Selayar hingga juga menerpa salah satu ruangan SD 002 Selayar.
“Kedatangan kami waktu itu untuk melihat langsung kejadian yang menimpa warga Selayar, kedatangan kami juga sedikit memberi bantuan makanan kaleng buat warga yang terkena musibah,” terangnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, dia meminta pada kepala Desa Selayar supaya melakukan rapat dengan warga setempat, supaya pohon kelapa dan pohon sukun yang berada tidak jauh dari rumah warga segera di tebang, agar tidak mengancam warga.
“Melihat kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua, apa lagi daearah Selayar boleh dikatakan rawan dengan dengan faktor alam seperti angin kencang, apa lagi Selayar tidak jauh letak giografisnya dengan laut,” tuturnya.
Dia menyarankan, supaya pihak desa secepatnya memasukkan proposal kerusakan yang yang di alami warga ke PNPB Kabupaten Lingga supaya secepatnya di proses. Sampai hari ini, pihaknya belum dapat memastikan angka kerugian rumah yang di alami sembilan warga.
“Sekarang tergantung pihak Desa, berapa kerugian yang di alami warga sesuai dengan kerusakan rumah, dan harus secepatnya proposal itu dimasukkan. Kami dari PNPB siap menunggu proposal itu dari Selayar,” imbuhnya.
Dia juga berpesan, adanya kejadian di Selayar agar pihak terkait juga ikut tanggap, supaya semua kompnen yang terlibat dapat bersenergi dalam menyelesaikan permasalahan warga.
“Jadi kita harap pihak terkait juga ikut andil menyelesaikan permasalahan warga Selayar. Saya sarankan, pada kepala desa, secepatnya melakukan rapat dengan warga, supaya pohon kelapa dan sukun yang masih berdiri tidak jauh dari pemukiman warga agar di tebang. Rembuk baik-baik dengan warga, kita yakin warga akan menerima,” pungkasnya. (mrs/Red)