Daik Lingga Terancam Krisis Air Bersih PDAM dan PNPB Bersinergi Antisipasi Kemarau 

IMG-20180215-WA0012KL.- Masyarakat Daik Lingga kembali resah, dengan kondisi air PDAM Daik mulai berkurang, bahkan ada beberapa titik sudah mulai kesulitan mendapatkan aliran air bersih dari PDAM.
Kondisi terkini air bersih di paparkan warga Kelurahan Daik,i air di rumahnya sudah mulai berkurang bahkan aliran air dari PDAM terhenti sementara kemarau terus berkepanjangan.
“Air terkadang jalan, terkadang terhenti. Kalaulah ini tidak di antisipasi mulai dari sekarang, kesulitan air akan kita alami seperti beberapa tahun yang lalu, ” ungkap Fikri, Rabu (14/2).
Hal yang sama juga di tuturkan Hadi, warga Kelurahan Daik, dia juga mengaku air di tempatnya kurang mengalir, bahkan kalau malam sudah tidak mengalir lag , sekarang dia harus mengambil air kali atau sumur untuk mandi dan keperluan lainnya
“Saya yakin, kita akan menghadapi kemarau, itu berarti bersiap-siaplah warga mengalami kesulitan mandapatkan air. Lain halnya Bagi masyarakat yang mampu, bolehlah membeli air, kalau masyarakat tak mampu bersiap-siaplah mengambil air kesungai,” paparnya.
Sementara Kepala PDAM Daik Lingga Hidayat ditemui menurturkan, mengantisipasi kekeringan pada kemarau ini, pihaknya sudah melakukan penyedotan air di hulu sungai Lubuk Papan.
“Kalau tidak di bantu dengan penyedotan, dua dam air yang berada di sungai Simpang Dua dan Air Terjun, sudah tak memadai lagi, karena kurangnya perhatian instansi terkait,” terangnya.
Membuat pihak PDAM merasa kecewa, sampai hari ini, Dam yang berada di Simpang Dua masih mengalami kebocoran yang serius, namun sampai hari tidak ada realisasinya, meski sudah berkali-kali disampaikan.
Yang Menjadi masalah, sambungnya, Dam Simpang Dua dibangun oleh Provinsi Kepri, PDAM sendiri tidak berani mengambil tindakan, karena sampai saat ini belum ada serah terima.
“Kalu kebocoran itu di tangani PU, kita tidak kesulitan seperti ini, karena sumber air masih kuat. Akibat tidak di tangani masalah serius itu, membuat kami PDAM kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,” paparnya.
Tidak saja di hulu Lubuk Papan, pihaknya juga akan menyedot air di Lubuk Mas, namun sekarang PDAM mengalami ketergantungan anggaran, kalau untuk mesin penyedot sudah di beli, masalah pembelian pipa tidak ada anggaran.
“Kalau sudah berjalan, air akan kami aliri ke bak penampungan di Bukit Cening, setelah itu baru kita aliri kemasyarakat. Kalau menunggu perbaikan dam simpang dua, entahlah,” imbuhnya pasimis.
Langkah lain juga sudah dilakukan PDAM, baru-baru ini pihaknya melakukan rapat bersama PNPB Lingga, dengan hasil PNPB membantu menyuplay air ke masyarakat dengan menempatkan tanki air di beberapa titik.
“Disamping itu pula, kami juga mengaliri air secara bergantian, dengan jadwal yang sudah tersusun, untuk di bagikan ke masyarakat nantinya,” ujar Hidayat.
Informasi terakhir dari Sekretaris PNPB Lingga, Abdul Malik, pihaknya sudah menempatkan 13 tanki di 13 titik wilayah Kelurahan Daik, sekalian sudah di isi airnya.
“Kami sudah mengisi air di 13 tanki air yang kami sediakan. Kami tidak banyak personil jadi agak kewalahan nantinya, untuk memenuhi kebutuhan itu, jika kemarau ini berkepanjangan,” pungkas Sekretaris PNPB Lingga. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


lima × 6 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.