KL – Lsm Gema Lingga dan Lapak Kepri bersama aliansi masyarakat dan mahasiswa Kabuopaten Lingga, terus memantau komitmen Provinsi Kepri terkait anggaran yang dianggarkan provensi sebesar Rp 57 Milyar pada Tahun 2019.
Apa bila itu menjadi tameng untuk pengamanan, maka Ketua Gema Lingga bersama aliansi masyarakat yang ada, akan memboikot atau mosi tidak percaya, bahwa Kepri bukan tulang punggung Kabupaten Lingga demi kemajuan daerah.
Ketua Gema Lingga Juhardi alias Juai dengan tegas mengatakan akan menolak kunjungan Gubernur Kepri ke Kabupaten Lingga, jika apa yang telah di janjikan provinsi tidak di indahkan.
“Kami dari Gema Lingga dan aliansi lainnya tidak main-main dalam hal ini. Kami akan kawal prosesnya hingga janji ini terealisasi dan kami merasa tidak di bohongi yang berakibat tidak baik nantinya,” paparnya.
Dia mengaku, kedatangannya bersama aliansi lainnya bukan bermaksud kurang ajar, tapi ingin membuka mata dan pemikiran bagi mengambil kebijakan di tingkat Provensi Kepri, dan tidak menganak tirikan Kabupaten Lingga dalam hal pemerataan pembangunan.
“Saya menilai, Lingga perlu mendapat perhatian khusus dari provinsi. Terutama masalah jalan Lintas Timur yang menjadi kewenangan provensi, yang sampai hari ini masyarakat hanya merasakan melintasi jalur itu,” imbuhnya.
Dia menghimbau masyarakat Kabupaten Lingga agar berhati-hati dalam memilih pemimpin atau legeslatif di tingkat provinsi, karena tidak memperhatikan aspirasi yang menjadi keinginan masyarakat.
“Jangan anggap Lingga tidak bertuan, disini kami anak Lingga atau anak bunda akan bangkit dan siap turun kejalan dalam membela hak-hak Kabupaten Lingga, kami anak bunda siap mempertaruhkan jiwa raga kami untuk bunda, takbir…,” tutupnya. (mrs/Red