KL Bupati Lingga di wakili Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yusrizal membuka secara resmi kegiatan pelestarian cagar budaya di Kabupaten Lingga Tahun 2018 di One Hotel Dabo Singkep, Selasa (31/7).
Peserta yang menjadi sasaran sosialisasi berjumlah 50 perserta yang terdiri dari unsur pemerintah, kades, lurah, LAM, tomas, pelajar dan penggiat seni yang aktif di bidang seni yang ada di Kabupaten Lingga.
Narasumber pengisi acara, Agoes Tri Mulyono SH dari BP3 Batu Sangkar, Dr Abdul Malik Mpd dan Dr Osep dari Umrah, serta Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga.
Mewakili Bupati Lingga, Yusrizal mengatakan, mewujudkan visi misi yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021, sertamenjalankan amanah Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya, Pemkab Lingga sudah menerbitkan Perda Nomor 10 Tahun 2017 tentang pelestarian dan pengelolaan cagar budaya.
“Lalu untuk kelembagaan Pemkab Lingga membentuk SOTK yang terdiri dari Dinas Kebudayaan yang terpisah dengan Pariwisata,” kata Yusrizal.
Supaya terfollow up undang-undang dan perda itu, sambung Yusrizal, Kabupaten Lingga sudah memiliki tim ahli cagar budaya, melalui sosialisasi, tepat sekali permasalahan ini langsung di sampaikan pada seluruh peserta.
“Perlu kita beri tahu, tugas melestarikan cagar budaya bukan saja menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah semata tapi juga menjadi tugas kita semua,” terangnya.
Yusrizal juga menyampaikan apresiasi Bupati Lingga pada Dinas Kebudayaan yang menggagas perlunya membangun museum timah di Dabo Singkep. Selain moseum perlu juga membangun Monumen Timah Singkep Bisnis Center.
Mewujudkan rencana tersebut, sambung Yusrizal, pihaknya sudah menyurati Kemendikbud untuk mengusulkan pembangunan moseum.
“Saya dan Kadis Kebudayaan dan Kadis PU serta bebrapa kepala bidang telah berkunjung ke PT Timah TBK di Pangkal Pinang serta menyerahkan proposal untuk mohon dukungan dari PT Timah,” tuturnya.
Menurutnya, hal itu sudah wajar kalau PT Timah memberikan perhatian pada rencana, mengingat kontribusi Pulau Singkep pada masa lalu terhadap perekonomian nasional tidak sedikit.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak sebagai penanggung jawab kegiatan menyampaikan, dia berharap sejak dulu ada moseum timah di Dabo, karena pada waktu itu anggaran sangat terbatas.
Dia juga mengaku harus berikhtiar mengumpulkan koleksi dan Moseum Sejarah Linggam Cahaya di Daik. H Muhammad Ishak sangat bersyukur walaupun moseum belum lengkap fasilitasnya, tapi sekarang sudah menjadi salah satu destinasi yang harus di kunjungi para tamu jika tiba di Kabupaten Lingga.
“Tidak ada kata terlambat, saya yakin masyarakat akan memberikan dukungan dan partisipasi untuk kelancaran pembangunan moseum timah, sebagaimana yang pernah saya lakukan pada waktu mengumpulkan koleksi Moseum Linggam Cahaya di Daik, insyaallah,” pungkasnya. (mrs/Red)