Dabo KL- Walaupun Dinas Pendidkan Kabupaten Lingga melalui tiap UPTD dikecamatan telah melakukan himbauan kepada Siswa/Siswi yang merayakan kelulusan untuk tidak melakukan aksi mencoret seragan putih abu-abu, namun himbauan tersebut tetap tidak diindahkan, aksi corat-coret baju sepertinya sudah menjadi tradisi yang sulit dihilangkan.
Seperti yang terpantau dilapangan, Jum’at (15/05/2015) sekitar pukul 16.00 wib, beberapa Siswa SMU/sederajat seusai menerima hasil pengumuman dari sekolah melakukan konvoi dengan kendaraan roda dua, beberapa aparat Kepolisian mengawal aksi tersebut agar tidak menjurus kepada aksiyang anarkis dan merugikan bagi sesama pengguna jalan.
Aksi kegembiraan Siswa tersebut berlanjut dengan berkumpul di beberapa tempat seperti di Taman Kota Dabo dengan melakukan corat-coret baju seragam.
Lesy, salah seorang siswi, kepada wartawan mengatakan, aksi mencoret baju setelah memastikan kelulusan tersebut menjadi suatu ekpresi ungkapan kegembiraan dan sepertinya sudah menjadi tradisi, namun demikian menurutnya, baju seragam yang dimiliki tidak semuanya yang dicoret, ada beberapa baju seragam lagi yang dinilai masih baik yang nantinya akan diberikan kepada yang membutuhkan atau kepada adik kelas.
Keizzy Dalfi, Kepala UPTD Kecamatan Singkep, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Lingga, mengatakan, kita memang tidak menargetkan terlalu tinggi hanya 70 persen kelulusan, namun pihak Dinas Pendidikan sepenuhnya menyerahkan kepihak sekolah, karena pihak sekolah lebih mengetahui prestasi dan kemampuan siswa/siswi mereka, Pemerintah hanya minta kepihak sekolah dapat memberikan penilaian terbaik bagi siswa/siswinya, sehingga kelulusan dari sekolah tersebut dapat dipertanggung jawabkan.(Rie)