KL – Banyak mendapat laporan masyarakat, Bupati Lingga H Alias Wello merasa belum puas, terkait pelayanan beberapa instansi terhadap masyarakat. Hal ini sudah barang tentu menjadi buah fikir seorang Bupati untuk menuju Lingga Terbilang.
Selama kepemimpinannya, Bupati banyak mendapat laporan dari masyarakat Kabupaten Lingga terhadap pelayanan sejumlah instansi yang masih sangat minim. Dengan demikian, untuk 100 hari kedepan kinerja, pemerintahan Awe – Nizar akan terus melakukan gebrakan, agar masalah pelayanan tersebut dapat di atasi dan tidak menjadi hambatan lagi di masyarakat.
“Rencana 100 hari kedua, saya akan tetap merencanakan aspek disiplin pegawai atau aparatur, yang kedua masalah pelayanan pejabat publik,” ungkap pria akrab di sapa Awe, pada awak media, belum lama ini.
Dilanjutkan, melihat dari disiplin pegawai untuk masuk kantor, dalam pemgamatannya sudah cukup bagus, kalau untuk pelayanan dirinya tetap merasa belum puas.
“Salah satunya dokumen pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP), kita nilai itu masih ada masalah. Selain itu, kita juga dengar masalah surat Tanah yang di buat pejabat, kita nilai angka itu cukup tinggi. Jadi tidak ada Standarlisasi Harga dari dua daerah yang berbeda. Bahkan ada di suatu daerah cukup tinggi Biayanya, ketika saya belum menjadi bupati, jujur saya sangat perihatin,” ujarnya.
Lagi-lagi dia menyorot kinerja di dalam Internal, sebagai pemimpin dia merasa belum puas dengan kinerja sejumlah instansi yang masih sangat lamban. Akibat kelambanannya tersebut, membuat masalah baru bagi masyarakat .
Selain itu pula, dia juga menyinggung masalah kepala Desa yang masih belum menerima gaji, sertifikasi guru yang sampai saat ini sebagian masih belum dapat, serta masalah asuransi dengan pihak Asuransi Jiwa Bumiputera (AJB) yang sampai hari ini masih belum selesai.
“Kebetulan ada informasi lagi masalah pelayanan rumah sakit, ini saya belum puas. Disiplin pegawai atau aparatur, kemudian tingkat pelayanan aparatur, baik pendidikan, kesehatan maupun yang lainnya. Saya akan melakukan penekanan lagi disitu,” janjinya bupati untuk mengoptimalkan kinerja masing-masing instansi.
Dia mengaku, akibat tidak disiplin, para pegawai telah banyak ia berhentikan. Hal itu dilakukan, untuk membuat efek jera bagi pegawai lainnya, agar pegawai lainnya tidak mengikuti hal buruk tersebut.
“Sekitar 20 orang lebih pegawai yang kita berhentikan, sekarang sudah ada dalam masa pembinaan lagi. Karena saya bukan basa basi, mulai habis, sudah mulai rapi. Saya pastikan pada 100 hari kedua nanti, bakal ada lagi yang kita tindak masalah Kedisiplin Pegawai ” pungkasnya. (mrs/Sam)