KL – Belum hilang di ingatan masayarakat Desa Mensanak Kecamatan Senayang, robohnya rumah warga akibat angin dan gelombang beberapa waktu lalu. Kali ini Desa Mensanak kembali mendapat musibah, terbakarnya sebuah dapur rumah kayu milik warga setempat.
Kejadian terjadi pada hari Jumat (26/1) malam, diperkirakan Pukul 22.00 WIB, ketika pemilik rumah tidak ada dirumah, karena malam itu pemilik rumah tidur dirumah keluarganya.
Informasi yang terhimpun .pemilik rumah bernama Raharah, dia bermukim di RT 3 RW 03 Desa Mensanak, dan tinggal sendiri di gubuk miliknya karena kelima anaknya sudah bekerluarga semua, sedangkan suami Raharah sudah meninggal dunia
Kepala Desa Mensanak Mansur Kevin membenarkan adanya musibah lagi di desanya, tapi tidak memakan korban, karena penghuninya tidur dirumah keluarganya.
Dikatakan, yang terbakar itu bukan rumahnya , tapi dapur rumah warganya bernama Raharah, ketika yang bersangkutan tidak ada dirumah, sebab induk rumahnya dalam tahap pengerjaan program BSPS. “YangTerbakar itu dapurnya .kalau rumah induknya tidak terbakar, karena antara dapur dan rumah induknya terpisah sehingga yang dilalap api hanya dapur saja, yang diperkirakan kerugian yang di alami sekitar lima jutaan rupiah,” ungkap Mansur,
Dalam dugaan warga, terbakarnya dapur rumah Raharah yang berukuran 4X5 Meter tersebut disebabkan dari bara api yang terjatuh dari dapur tempat Raharah memasak, sehingga cuaca panas dan tiupan angin dengan mudah membakar bangunan yang terbuat dari papan yang beratapkan daun sagu.
“Pengakuan Raharah, sebelum turun kerumah te tangga, dia memang memasak dirumah, dan bara api dari kayu masih ada di dapur tempat masak. Mungkin bara api itu jatuh ke lantai, maka api dengan mudah menyala melalap seisi dapurnya,” terang Mansur.
Ceritanya lagi, kebakaran itu di ketahui tetangga, dan api sudah besar melalap dapur sampai ke atap, dan warga tidak dapat membantu, karena api sudah terlalu besar menyala, hanya hitungan menit dapur rumah sudah menjadi abu.
“Korban mengaku tidak ada barang berharga miliknya terbakar, tapi barang makanan (sembako), peralatan dapur serta barang dan bahan pembuat kue terbakar semua. Induk rumah belum selesai dikerjakan, barang-barang itu di simpàn di dapur sekalian dengan pakaian,” tuturnya.
Memang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Ibu Raharah bekerja membuat kue untuk di jual, dengan adanya kejadian tersebut, dia hilang mata pencarian, karena apa yang dia miliki semuanya ikut terbakar.
“Rumah induk dan dapur berjarak, maka api tidak dapat menyebrang ke induk rumah yang belum selesai dibangun. Atas kejadian ini, saya sudah laporkan ke Camat Senayang untuk di sampaikan ke BPBD Lingga. Kalau dari desa, kami akan memperhatikan Ibu Raharah sebelum bantuan itu datang dari Pemkab Lingga,” pungkasnya. (mrs/Sam