Dato’ Sri Bangsa Jaya Resmikan Roro Penarik

Dirjen didampingi bupati menuju lokasi acara peresmian

KL – Kementrian Perhubungan Republik Indonesia (RI) meresmikan pelabuhan penyeberangan Penarik melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat Pudji Hartanto atau dikenal dengan gelar Dato’ Sri Bangsa Jaya.

Pelabuhan Roll and Roll (Roro) dibangun melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari Tahun 2011 lalu dan selesai Tahun 2015, menelan anggaran sebesar Rp45 Milyar, yang sekarang ini diresmikan pelabuhannya sekaligus meresmikan jalur penyebrangan Penarik – Jagoh dengan jarak tempuh 9 Mil.

Bupati Lingga H Alias Wello menuturkan, peresmian pelabuhan Roro Penarik dan sekaligus pengoperasian jalur perintis Penarik – Jagoh. Acara ini merupakan hajatan besar masyarakat Kabupaten Lingga, karena akan terasa terbantu adanya pelabuhan dan jalur tersebut.

“Jika tidak ada bantuan dari pemerintah pusat kami tidak mampu membangun pelabuhan roro. Ini sangat membantu sekali masyarakat, apa lagi Kabupaten Lingga terdiri dari banyak pulau,” kata H Alias Wello.

Dia mengaku, selama ini barang-barang seperti sembako dan lain sebagainya banyak di datangkan dari Jambi, Pinang dan Batam dengan menggunakan kapal kargo atau kapal kayu. Bila terjadi musim ombak besar, pengiriman barang jadi terhambat bahkan secara harga naik secara drastis.

“Selama ini sembako ke Lingga menggunakan kapal kayu. Jika musim ombak besar, biaya atau ongkos naik, harga akan berimbas pada konsumen. Adanya jalur Jambi, Pinang, Batam, Jagoh dan Penarik, sudah barang tentu kita terbantu. Apalagi menghadapi Bulan Ramadahan, barang-barang sudah tentu merangkak naik,” jelasnya.

Supaya pelabuhan dapat di manfaatkan oleh masyarakat secara optimal, Bupati meminta Ketua Komisi II DPRD Lingga Khairil Anwar agar bersama-sama anggota DRPD lainnya untuk memploting anggaran, supaya pemanfaatan pelebuhan dapat maksimal.

“Dengan ekonomi masyarakat sekarang ini, masyarakat banyak memilih pakai Roro, baik ke Pinang maupun ke Batam, karena harga sangat miring. Insyaallah pada tanggal 1 Juni kita akan mengaktifkan pelabuhan veri Sei Tenam, jarak tempuh Pinang Batam akan terpangkas melalui jalur Sei Tenam. Meski belum optimal, namun masyarakat akan terbantu,” kata bupati.

Direktur Jenderal Kementerian Perhubungan Darat RI Pudji Hartanto, atau di kenal dengan gelar Dato’ Sri Bangsa Jaya menuturkan, pelabuhan Roro ini merupakan keinginan masyarakat Kabupaten Lingga.

“Ini merupakan keinginan dan usaha masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lingga, hingga tercapailah keinginan peresmian yang di rencanakan pada hari ini,” ungkap Pudji Hartanto.

Adanya pelabuhan penyebrangan ini, sambung mantan Kapolda Kepri ini, merupakan solusi, meski masih ada permintaan yang lain oleh bupati tetap akan menjadi catatan baginya untuk membantu Kabupaten Lingga.

Disamping itu pula, Dirjen Perhubungan Darat menyampaikan pesan Menteri Perhubungan RI, jika beroperasi, menteri meminta pelabuhan dijaga atau dirawat, supaya lokasi dan kondisi dapat selalu terjaga.

“Pertama menyangkut kebersihan, fasilitas lain yang ada di Roro juga harus di jaga, agar fasilitas terus dapat di gunakan. Tak guna saja bisa rusak, apa lagi di gunakan,” pesannya.

Dia menyebutkan, proyek terbut merupakan proyek Multi Years. Mulai dibangun Tahun 2011 sampai Tahun 2015 baru selesai, dengan menggunakan dana APBN sebesar Rp45 Milyar.

“Sekarang pelabuhan dan penyebrangan sudah kita resmikan dengan SK jalur lintas perintis. Kita berharap pekabuhan penyebrangan dan bongkar muat ini dapat dimanfaatkan secara maksimal,” tutupnya.(Mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


tujuh × = 28

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.