KL – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Lingga menggelar pertemuan pengurus pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) se-Kabupaten Lingga yang dilaksanakan sejak 6-8 September 2019
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para kaum milenial di Kabupaten Lingga apa itu alat reproduksi. Sehingga dengan pertemuan PIK-R tersebut untuk mencegah terjadinya pernikahan dini, stop napza dan stop seks bebas.
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Lingga,dr. Asri Wijaya melalui Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lians Dwi Santy mengatakan, belakang ini permasalahan yang dihadapi remaja saat ini meningkat sehingga perlu diberikan pemahaman.
“Remaja-remaja ini merupakan perwakilan dari kelompok yang sudah terbentuk. Fokus kita juga agar adik-adik kita ini tahu tentang seperti apa alat reproduksi sehingga nanti bisa mereka sosialisasikan kepada teman-teman sepermainan mereka yang bertujuan untuk mencegah mereka menikah muda, terhindar dari Nabzah serta seks bebas,” ungkap Santy Sabtu (7/9/2019).
Dia juga menuturkan bahwa kegiatan tersebut pertama dilaksanakan di Kabupaten Lingga, sehingga kedepan pihaknya akan mencoba menggelar kembali kegiatan tersebut.
“Karena melihat antusias dari adik-adik kita disini. Dan kegiatan ini menjadikan wadah untuk mereka bertukar fikiran serta memberikan motivasi kepada mereka sehingga mereka bisa berfikir lebih positif lagi dan menjadi generasi milenial yang membanggakan,” katanya.
Selain itu juga, kegiatan tersebut juga ada dari Provinsi Kepri setiap tahunnya dalam perekrutan duta GenRe.”Maka kita dapat melatih adik-adik kita ini agar menyalurkan bakat-bakat yang mereka miliki yang selama ini terpendam sehingga dapat tersalurkan,” tuturnya.
“Dan kemarin sudah ada duta genrenya utusan dari Kabupaten Lingga dan kita juara 5 besar dan 12 besar di Provinsi Kepri,” tambahnya.
Dimana nanti Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Lingga akan turun untuk memberikan pembinaan karena pembinaan. Selain itu pembinaan bukan hanya dari Dinas Kesehatan saja melainkan dari instansi vertikal seperti kepolisian yang akan memberikan penyuluhan narkoba. Dan untuk daerah-daerah yang jauh dari Dinas Kesehatan biasanya melibatkan puskesmas dan ini akan terus berkelanjutan.(Red)