KL-Proses Identifikasi beberapa penyakit hewan yang sifatnya strategis di Indonesia memerlukan pemeriksaan di laboratorium untuk peneguhan diagnosa penyakit seperti Surra, Brucellosis, Anthraks, Avian Influenza dan penyakit yang lainnya. Oleh karena itu pada tanggal (24/05) lalu, UPTD Puskeswan dan Lab. Diagnostik Keswan dan Kesmavet Prov. Kepri serta dari Balai Veteriner Bukit Tinggi melaksanakan pengambilan sampel darah ternak masyarakat Kab. Lingga. Untuk menekan dan menghindari adanya penularan penyakit yang disebabkan oleh hewan ternak, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kab. Lingga melalui petugas peternakan mendampingi pengambilan sampel darah tersebut. Hal ini dilakukan di Dabo Singkep.
Pengambilan sampel darah dimaksudkan untuk kepentingan uji laboraturium guna memastikan ternak yang ada di Kab. Lingga apakah sudah terkontaminasi suatu penyakit menular atau tidak. Pengambilan dan permeriksaan sampel parasit darah adalah untuk mewujudkan program Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis umumnya dan penyakit parasit darah khususnya.Tujuan dari Pemeriksaan Sampel Parasit darah adalah mengeliminasi resiko dan menyebarnya parasit darah.
Dalam kegiatan pengambilan sampel darah ini dilakukan pada ternak sapi, ternak babi dan ayam. Dari ternak tersebut masing-masing diambil 150 ekor untuk mewakili dari populasi ternak yang ada di Kab. Lingga. Untuk selanjutnya sampel di bawa ke UPTD Puskeswan dan Lab. Diagnostik Keswan dan Kesmavet Prov. Kepri serta Balai Veteriner Bukit Tinggi guna pemeriksaan laboraturium.
UPTD Puskeswan dan Lab. Diagnostik Keswan dan Kesmavet Prov. Kepri telah mengagendakan kegiatan ini dapat dilakukan setiap setahun sekali. Langkah tersebut dilakukan guna mencegah penularan suatu penyakit serta dapat malakukan tindakan pengobatan ataupun tindakan yang lainnya dengan cepat jika ternak yang ada di Kab. Lingga terjangkit suatu penyakit.
“Dari keseluruhan ternak sapi masyarakat Singkep kami hanya melakukan sampel pengambilan darah hanya mungkin 150 ekor saja,” ungkap Drh. Niko Febrianto yang merupakan petugas dari Balai Veteriner Bukit Tinggi bersama rekannya yaitu Edy Syarifuddin yang juga merupakan petugas dari Bukit Tinggi tersebut. Tentunya ini memiliki tujuan untuk mengetahui lebih dekat apakah hewan ternak tersebut terkena penyakit yang bisa menular, utamanya kepada manusia, ungkapnya lagi.
“Oleh karena itu perlu diteliti lanjut, meskipun sampai saat ini Kabupaten Lingga masih dalam kondisi kondusif dan tidak pernah ditemukan kasus penyakit menular tersebut,” tambah Drh.Anita Verawati yang merupakan petugas dari UPTD Puskeswan dan Lab. Diagnostik Keswan dan Kesmavet Prov. Kepri. Mengenai kasus penyakit yang perlu diwaspadai diantaranya adalah Antthrax, Bruceloosis, serta Hog Cholera. “Melalui kegiatan pengambilan sampel ini diharapkan bisa menekan dan mencegah adanya endemi penyakit tersebut,” jelasnya.(Imam/Sam)