KL – Dalam bulan-bulan ini, curah hujan di Lingga cukup tinggi membuat sawah di Desa Bukit Langkap Desa Lingga Timur dan Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara terendam banjir. Hal itu sedikit membuat pekerjaan petani sedikit terhambat.
Kepala Desa Bukit Langkap Sudarmin melalui Sekretaris Desa, Surahman mengatakan, tingginya curah hujan Maret 2017 ini, membuat satu hektar lahan padi yang baru ditanam tergenang air, yang sampai hari ini air belum surut.
“Sekarang sudah tiga hari sawah Bukit Langkap di genangi air, membuat satu hektar lahan terendam. Derasnya hujan mulai Februari sampai Maret berakibat patal terhadap tanaman padi yang bari saja di semai petani,” ungkapnya,
Dikatakan, lahan sudah dibuka sebesar 45 Hektar diantaranya, tiga hektar sudah ditanam, dua hektar ditanam ketika pencanangan 2016 lalu, sedangkan satu hektar di tanam pertengan Februari lalu.
“Dalam perhitungan hujan turun akhir Desember dan awal Januari, namun tahun ini meleset, curah hujan pada Februari sampai Maret. Setahu kita di daerah kita, musim hujan itu pada Desember, tahun ini berubah,” ujarnya.
Dia juga mengaku, naiknya air kepermukaan disebabkab dua hal, pertama curah hujan cukup tinggi dan yang kedua naiknya air laut, membuat menggenagi sawah tidak dapat terelakkan lagi, dan sampai sekarang sudah tiga hari digenangi air. “Hujan deras, air laut pasang, hal inilah membuat air sampai hari ini masing menggenagi sawah seluas satu hektar. Kalau kerusakan padi belum ada, akan tetapi jika memang sepuluh hari tetap saja di genangi air, kemungkinan besar padi yang baru disemai akan rusak,” ujarnya.
Katanya lagi, penyebab terendamnya sawah, bemuara dari Anak Sungai Hulu Kerandin, karena aliran sungai sangat kecil membuat air tumpah kedaratan. Satu-satunya cara, harus menormalisasi anak sungai, supaya air cepat turun dari sawah. “Baru-baru ini, memang dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lingga sudah melihat kondisi anak Sungai Hulu Kerandin, karena airnya masih tinggi, maka belum dapat gambaran seperti apa normalisasi harus di buat,” tuturnya.
Menurut dia, apa bila air selama sepuluh hari menggenagi sawah, kemungkinan besar petani harus melakukan penyemaian ulang, karena bibit yang sudah tumbuh akan membusuk, akibat terlalu lama terendam air.
“Jangka waktunya sepuluh hari, bila airnya surut cepat, mudah-mudahan padi yang baru di tanam dalam tiga minggu itu tidak masalah. Kalau yang du hektar tidak ada masalah, dan sudah mulai berbunga,” imbuhnya.
Kepala Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara Nazaruddin ketika di konfirmasi juga mengaku, sawah seluas 34 Hektar terndam air, akibat hujan deras mengguyur wilayah Desa Sungai Besar. “Sawah terendam semua, air naik ke jalan saja selutut orang dewasa, apa lagi di lokasi sawah, air hingga mencapai 1 Meter. Kalau sekarang sudah surut, memang dari hari sabtu sampai minggu sawah seluruhnya terendam,” katanya,
Dia juga mengaku, untuk kerusakan padi tidak ada, karena padi sudah ingin di panen. Cuma, ada sisa panen perdana baru-baru ini, padi yang telah di potong belum sempat di angkut, membuat beberapa lumbung ikut hanyut terbawa arus air. “Arus air cukup deras, wajar padi yang sudah ditumpukkan untuk di angkut terbawa arus. Daerah sawah kita memang rawan banjir, jadi jika hujan deras terus mengguyur memang banjir tidak bisa di elakkan lagi,” paparnya. (mrs/Red).