KL – Dabo.Dunia pendidikan Lingga kembali meminta perhatian kita bersama.Kali ini SMPN 2 Singkep Barat,melalui FB (Facebook)’Smpdua Bakong’ memposting secara tidak langsung keadaan salah satu ruang kelas dengan plafonnya kelihatan sudah hancur.Postingan dalam bentuk kegiatan di SMPN 2 Bakong tersebut,ditanggapi oleh salah satu masyarakat Bakong yang tinggal di Batam dengan mengirimkan beberapa foto .
“Tadi saya sudah buat laporan ke Bu Ketum Selingsing,sudah di WA (aplikasi chat) nya ke Sekda.” Kata salah satu masyarakat dengan FB ‘Pokteh Jemi Jemi’ melalui messangger kepada pihak Media pada Selasa (24/07) tadi.
Facebook ‘Pokteh Jemi Jemi’ juga meminta ditinjau lagi untuk masalah sekolah-sekolah yang ada di daerah Hinterland
” Oke bang,makasih.Saya hanya minta ditinjau lagi masalah sekolah-sekolah di Hinterland dan pedesaan yang jauh dari kata layak.Apalagi ini menyangkut dunia pendidikan anak-anak negeri.Apalagi tahun ini sudah dekat dengan tahun politik.Dimana janji-janji mereka dulu masalah sarana dan prasarana pendidikan.” Kata FB Pokteh Jemi Jemi kepada pihak media
FB Pokteh Jemi Jemi juga menambahkan,meskipun dirinya tidak tinggal di Bakong,namun selalu memantau perkembangan kampung nya.
“Ya bang,saya memang lahir disana,tetapi saat ini saya bertempat tinggal di Batam.Tetapi perkembangan kampung saya,selalu saya perhatikan.Apalagi sekarang ini perekonomian sangat-sangat payah sekali.Sebab itu anak-anak daerah banyak mengadu nasib di tempat orang.” Kata FB Poteh Jemi Jemi melalui pesan messangger.
Ketika hal tersebut disampaikan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga mengenai keadaan SMPN 2 Singkep Barat yang terlihat melalui unggahan FB ‘Smpdua Bakong’ pada acara penutupan PLS,Drs. Junaidi Adjam langsung menanggapi permasalahan yang ada.
“Ya,tidak apa-apa.Kita semua jadi tahu dan banyak pihak yang merespon.” Kata Junaidi kepada media ini ketika ditemui di Dabo pada Selasa (24/07) tadi.
Junaidi juga menambahkan kalau untuk tahun depan ini,ada pekerjaan rehab untuk dua lokal.di SMP 2 Bakong.
” Karena tahun ini pun,kita ada dana DAK.Ada 2 lokal kita rehab.Jadi kemampuan APBD lah.Karena tugas Kabupaten/Kota,dan SMP itu wewenang Kabupaten/Kota.Terbatasnya anggaran APBD itu membuat kita tidak dapat menyelenggarakan secepatnya.Atau menyelenggarakan keseluruh sekolah yang punya akses jangkauan nya jauh.” Kata Junaidi.
Melalui Tim Takola juga,pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Lingga sudah mendata semua yang harus dilakukan pada tiap-tiap sekolah nya.
” Dan kita melalui Tim Takola ( Tim Pengelolaan Pendidikan ) bekerja sama dengan K1,kita sudah data itu semua..Alhamdulillah dari seluruh yang kita temukan,lebih 300 memang fisik,rehab dan rehab berat,yang harus kita lakukan di tiap-tiap sekolah.” Papar Kadis Pendidikan Kabupaten Lingga ini .(Im/Red)