KL – LAM Kepulauan Riau Kabupaten Lingga bersama MUI Lingga akan menggali ilmu tersurat dan tersirat pada Kitab Nurussholah karangan Tengku Saleh Damnah.
Kitab yang menuntun sholat dan karakter diri tersebut, memang di kenal masyarakat Kabupaten Lingga khususnya Daik Lingga, yang kala itu pengarangnya merupakan guru atau ulama besar.
Kalau berdasarkan informasi yang terhimpun, Daik Lingga cukup di kenal dengan ilmu tasawuf oleh para guru besar terdahulu, sampai hari ini masih di cari kitab-kitab tersebut, yang tuntunan keilmuannya menuju makrifatullah.
Sekarang ini, LAM Kepri Kabupaten Lingga menggandeng MUI Lingga, dan mengajak pengurus LAM, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengkaji dan menggali kitab tuntunan sholat tersebut di Sekretariat LAM Kepri Kabupaten Lingga di Damnah Daik, setiap hari Jumat, malam
Kata Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga, Datok Sri H.Muhammad Ishak, Kitab Nurussholah karya Tengku Muhammad Saleh Damnah perlu disampaikan kepada masyarakat, karena sebagian masyarakat paham tentang keilmuan, mencari kitab-kitab yang ada di Daik Lingga.
“Karya berharga hasil tangan dingin ulama Lingga ini memiliki unsur religius dan syarat dengan ilmu tersurat dan tersirat, terutama masalah sholat dan menata diri menjadi insan yang tawaduk. Rugi kalau kita orang Lingga sendiri tak mau peduli dan mempelajarinya,” ungkap Dato Sri Muhammad Ishak,
Da menyebutkan, LAM tidak sendiri, untuk mengkaji dan membahas Kitab Nurussholah, yang di agendakan setiap Jumat malam setelah badah Isya dengan 12 kali pertemuan di mulai pada 7 September 2018.
“Kita harap masyarakat Lingga dapat bersama-sama mengkaji dan menggali Kitab Nurussholah yang saat ini banyak di cari ulama-ulama besar di luar Kabupaten Lingga, bagi yang mengetahuinya. Kenapa kita tidak, karena tuntunan hidup di dunia menuju akhirat,” paparnya.
Menurutnya, Kitab Nurussholah merupakan kitab yang berisi tentang fiqih sholat bermazhab Syafi’i. Saat ini, kitab Nurussholah masih tercetak dan tersimpan rapi di rumah ahli waris Tengku Saleh Damnah.
“Bagi pengurus LAM Lingga, tidak saja pengetahuan dan pemahaman tentang adat dan budaya melayu yang harus di tingkatkan, tetapi juga pengetahuan dan pemahaman tentang agama islam. Apa lagi sudah tertuang dalam rencana dan program kerja LAM Lingga,” imbuhnya.
Informasi lain juga terhimpun Media ini, Kitab Nurussholah, sempat di cari oleh ulama besar yaitu Buya Hamka, sehingga dia sampai ke Daik Lingga. Dan banyak lagi ulama-ulama dari luar diam-diam ingin mendapatkan kitab tersebut. Bahkan Kitab Nurussholah juga di dapatkan Guru Besar Ustad Abdul Somad ketika di undang pada tabliq akbar di Lingga, bahkan dia bersyukur sekali karena kitab ini Nurussholah ada (mrs/Red)