KL-: Permainan rakyat Kabupaten Lingga khususnya di Daik Lingga, terus melestarikan permainan gasing yang dulunya menjadi permainan anak melayu dan terwarisi secara turun temurun, masyarakat Daik mulai menjaga pelestarian itu dengan menggelar turnamen Gasing di Daik Lingga.
Dalam satu tahun ini, masyarakat Daik sudah dua kali membuat turnamen tersebut sebagai hiburan masyarakat. Pertama digelar di Kampung Budus Desa Merawang Kecamatan Lingga. Dan Sekarang turnamen Gasing sedang berlangsung di Jalan Istana Robat Kelurahan Daik Kecamatan Lingga.
Turnamen yang kedua ini di sponsori Forum Pemuda Hiterland (Forphil) Kabupaten Lingga, dengan mengambil inisiatif menggelar turnamen permainan Gasing Cup I di lapangan Robat Daik.
Acara sarat dengan nilai budaya ini dibuka langsung Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar .dihadiri ketua LAM Lingga, Dato Muhammad Ishak serta sejumlah masyarakat.
Ketua Forphil Kabupaten Lingga Siswandi menuturkan, di gelarnya turnamen tersebut bertujuan agar permainan gasing tetap lestari di Bumi Bunda Tanah Melayu, sebagai mana permainan ini menjadi permainan anak Melayu sejak dahulu.
“Pelaksanaan ini dalam rangka untuk menjaga dan melestarikan permainan adat Melayu. Kita juga berharap pemerintah dapat ikut berpatisipasi apa yang telah kita buat ini. Kalau dapat Pemkab membuat kegiatan seperti ini sebagai agenda tahunan,” pinta Siswandi,
Sementara Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar saat menyampaikan sekaligus membuka turnamen mengatakan, upaya yang dilakukan Forphil dinilainya cukup baik dalam mengangkat batang yang terendam atau dalam artian melestarikan kembali permainan tradisional tersebut.
Menurutnya di zaman teknologi yang penuh dengan kecanggihan sekarang ini, banyak anak-anak yang tidak mengenal permainan gasing. Apalagi cara bermainnya dan ini juga termasuk dengan anaknya sendiri.
“Sekarang banyak anak-anak tak tahu. Contoh anak saya yang tiap hari main tabletnya. Tetapi sekarang alhamdulillah sudah mulai, sekarang dia bermain gasing,” kata Muhammad Nizar.
Di tempat yang sama juga, Ketua LAM Lingga Dato Muhamammad Ishak menanggapi hal serupa. Sebagai Ketua LAM, permainan gasing ini akan diusulkan sebagai warisan budaya yang dimiliki Kabupaten Lingga.
“Permainan ini kita usulkan sebagai warisan budaya. Kita harap permainan membudaya ini dapat terus terjaga di Bunda Tanah Melayu,” imbuhnya.
Sebagaimana untuk diketahui, Turnamen Cup Gasing I Forphil akan berlangsung selama satu bulan ke depan, dimulai pada Minggu (11/3) kemarin. Sebanyak 42 tim ikut berlaga dengan satu timnya terdiri dari 7 orang.
Untuk hadiah, juara satu akan mendapatkan uang sebesar Rp2,5 juta. Juara dua Rp2 juta dan juara tiga Rp1,5 juta serta juara empat Rp1 juta. Semua hadiah itu plus dengan tropi dan sertifikat. (mrs/Sam)