KL – Rawannya banjir di beberapa titik di Kelurahan Daik Kecamatan Lingga membuat eleman dan tokoh masyarakat Lingga minta pemerintah serius menangani permasalahan banjir di
Ibu Kota Kabupaten Lingga.
Erik Satria Ketua LSM Lentera Lingga dengan tegas meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lingga agar lebih fokus terhadap beberapa titik di Kelurahan Daik yang kerap sekali di landa banjir bahkan menghantui masyarakat yang termasuk wilayah banjir, jika hujan deras mengguyur.
“Sangat tidak masuk akal, sudah belasan tahun Kabupaten Lingga terbentuk, namun kenapa permasalahan banjir di Daik Lingga tidak kunjung terselesaikan. Pastinya kita minta pemerintah serius memperhatikan masalah ini,” ungkapnya,
Menurutnya, tidak mungkin suatu permasalahan tidak dapat di selesaikan, atau memang sengaja di abaikan, sehingga setiap musim hujan, Kelurahan Daik hampir rata di kepung banjir, dan mengancam ketenangan warga.
“Daik Lingga memiliki dua anak sungai dari Gunung Daik, berarti dinas harus memikirkan bagai mana air dari anak sungai tidak tumpah ke darat, sedangkan selokan atau parit banyak namun banyak pula tidak berfungsi, ini harus di fikirkan,” katanya, menyarankan.
Sementara Ketua RW 04, Kelurahan Daik Usdiman juga meminta dinas terkait belajar dari apa yang telah ada. Bahkan dia lebih meminta pemerintah lebih fokus dengan menormlisasi selokan yang sudah ada, supaya air yang tumpah ke darat mengalir melalui selokan dan bermuara ke laut.
“Parit itu memang sudah ada di zaman Kesultanan Lingga. Di zaman sultan, kita tidak pernah mendengar Daik dilanda banjir, yang kemungkinan besar selokan yang ada mengantisipasi tidak terjadinya banjir,” terangnya.
Dia merasa yakin, kalau masalah banjir di Kelurahan Daik di sebabkan selokan atau parit yang ada tidak di manfaatkan secara maksimal. Sangat di harapkannya supaya pemerintah tidak hanya memikirkan proyek saja, sehingga apa yang dibuat tidak bermanfaat maksimal.
“Lihat saja, di Keluarahan Daik hampir rata di kelilingi parit, namun banyak pula tidak berfungsi, sehingga air sungai tumpah ke darat dan menyebabkan banjir di wilayah, Kampung Tanda, Kampung Seranggung, Kampung Putus, Kampung Bugis dan Kampung Pahang dan beberapa titik lainnya,” ujar Usdiman.
Katanya lagi, apa bila Daik sudah di kepung banjir, aktifitas masyarakat akan lumpuh. Dia melihat, parit yang ada di wilayah Daik banyak tidak berfungsi, sementara parit yang ada tetap bermuara ke laut.
“Kalau parit di nomalisasi secara maksimal saya yakin antisipasi masalah banjir di Daik akan teralisasi. Perlu di ingat, parit di buat standard, atasnya di tutup supaya dapat di manfaatkan,” imbuhnya.Mrs/Red)