Pemkab Lingga Lakukan Badal Haji Tiga Sultan Lingga 

IMG-20180730-WA0025KL.- Pemkab Lingga melalui Bagian Kesra Sekretariat Bupati Lingga setiap tahun berencana menganggarkan biaya untuk Badal Haji. Tahun sebelumnya membadalhajikan Sultan Mahmud Riayatyyah (SMSR), musim haji 1439 H ini, Pemkab Lingga kembali membadalhaji tiga Sultan, yaitu Sultan Abdul Rahman (1812-1832) Bin Mahmud Riayat Syah, Sultan Muhammad (1832-1841) Bin Abdul Rahman, serta Sultan Sulaiman  (1857-1883) bin Abdul Rahman.
Kata penggiat sejarah Lingga Lazuardy Bin Oesman, ketiga Sultan tersebut memimpin Kerajaan Lingga Riau. Beliau sangat berjasa dalam memajukan Kerajaan Lingga Riau pada zaman itu.
Katanya lagi, banyak tapak Sejarah yang mereka tinggalkan. Rasanya pantas pemerintah daerah memberikan penghormatan tertinggi kepada para almarhum, yang bersamayam di Daik Lingga, yaitu di pemakaman Bukit Cengkeh.
“Memang semangat juang dan jihad para sultan dalam menata tatanan kehidupan di saat mereka memegang tampuk pemerintahan. Menilik masa pada zamannya, rasanya sangat sulit bagi para sultan untuk menunaikan rukun Islam yang Ke-5 (Ibadah Haji). Keterbatasan informasi, kendala transportasi bisa jadi hambatan saat itu,” jelasnya.
Muhammad Hasbi, seorang penggiat budaya dan penulis muda asal Lingga, juga mengatakan, penilaiannya sangat layak dan pantas kalau ketiga sultan memberikan apresiasi dan berinisiatif membadalhajikan para sultan.
“Kalau kita tarik akar sejarahnya, masuknya Islam di Bumi Bunda Tanah Melayu ini termasuk perjuangan para pendahulu kita. Membangun bersama para ulama. Bersebatinya hubungan antara ulama dan umara,” papar penulis muda sekarang ini masih menunaikan Ibadah Haji ke tanah suci.
Jaya Atmajaria Kabag Kesra Sekretariat Bupati Lingga, ketika di konfirmasi membenarkan bahwa musim haji tahun ini Pemkab Lingga menyediakan anggaran untuk Badal Haji.
“Kemarin kita sempat diskusi bersama Wabup Lingga dan juga meminta pendapat dari beberapa tokoh agama dan tokoh adat terkait Badal Haji. Akhirnya kita sepakat dan memutuskan untuk membadal Hajikan tiga orang sultan yang pernah memerintah di Daik Lingga,” ujar Jaya Atamajaria,
Kedepan Pemkab Lingga berencana akan membadal hajikan para pejuang dan Tokoh pembentukan Kabupaten Lingga, tentunya bagi mereka yang belum sempat berhaji tetapi sudah dipanggil menghadap sang khalik.
“Akan kita adakan penjaringan nama-nama para pejuang pembentukan Kabupaten Lingga. Selain itu, mungkin Imam Masjid/Surau yang sudah wafat sebelum berhaji dan ahli warisnya mungkin belum mampu membadalhajikan, maka akan kita bantu,” imbuhnya.
Badal Haji adalah sebuah istilah yang dikenal dalam fiqih Islam. Istilah yang lebih sering digunakan dalam kitab-kitab fiqih adalah al-hajju ‘anil ghair, yaitu berhaji untuk orang lain.
Dan pada kenyataannya memang seseorang Benar-benar melakukan Ibadah Haji, namun dia meniatkan agar pahalanya diberikan kepada orang lain, baik yang masih hidup namun tidak mampu pergi maupun yang sudah wafat. Badal Haji didasarkan praktek yang dikerjakan oleh para sahabat nabi dan telah direkomendasikan langsung oleh beliau SAW.
Pada Hadits yang sahih, sambung Jaya, bahwa seseorang boleh melakukan Ibadah Haji, namun bukan untuk dirinya melainkan untuk orang lain. Dalam hal ini untuk ibunya yang sudah meninggal dunia dan belum sempat melakukan I Badah Haji.
“Semoga usaha kita ini di ridhoi Allah SWT. Mari kita kirimkan Al Fatihah untuk ketiga Sultan Lingga agar mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SAW
. Saat ini, biaya Badal Haji untuk ketiga Sultan Lingga itu sudah dititipkan dengan JCH Lingga yang berangkat menunaikan Ibadah Haji tahun in,” tutupnya. (mrs/Red

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


enam × = 24

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.