Sektor Pertanian, Sagu Masih Dominan Untuk di Kelola BUMD

KL-: Sagu Lingga merupakan salah satu penghasilan Masyarakat Kabupaten lingga , jika dikelola dengan baik oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa menjadi agen utama untuk memasar ke luar daerah, Apa lagi sagu Lingga memiliki kwalitas di banding daerah lain.
Rusli salah seorang penampung sagu Lingga mengatakan, sekarang ini harga sagu sangat menjanjikan , dan setiap Minggu rusli bisa mengirim sagu keluar dari kabupaten lingga mengunakan kapal Jambi.
“Kalau sagu kita tidak khawatir tidak laku, saya setiap Minggu mengirim ke Jambi apa lagi kwalitas sagu kita di akui daerah luar, karena memiliki kwalitas,” ungkap Rusli,
Dia berharap, dengan adanya direksi BUMD yang baru nantinya, BUMD dapat menampung sagu dari petani Lingga dan menjual atau memasarkan keluar, dengan catatan, sistem pengelolaan yang baik agar petani sagu menjual ke BUMD.
“Petani sagu kita masih banyak, dalam satu bulan bisa menembus angka 500 ton bahkan lebih. Jika memang BUMD dapat mengelola dengan baik, saya yakin sagu merupakan menjadi sumber pendapatan tetap BUMD, masyarakatpun akan terbantu,” terangnya.
Menurut pria yang sempat menjadi orang lapangan BUMD beberapa tahun lalu dan di beri kepercayaan mengurus masalah sagu, Rusli mengaku, kalau sagu sering sekali mendapat untung, bahkan menutupi kerugian BUMD di sektor lain, hal itu membuat dia yakin, kalau sagu memiliki nilai jual.
“Lebih bagus lagi, jika BUMD menyediakan kapal kargo bermuatan 80 ton atau lebih, sagu langsung di bawa ke Jambi, dan pulangnya bisa membawa barang-barang dari Jambi ke Lingga,” terangnya.
Jika BUMD sudah memiliki kapal kargo, sambung Rusli, BUMD tidak lagi menggunakan jasa kapal kargo lainnya. Dengan adanya kapal, BUMD langsung berhubungan dengan agen sagu di Jambi serta memasarkan apa saja yang di kelola oleh BUMD.
“Kalau berdasarkan pengalaman saya mengurus sagu di BUMD kemarin, sagu di kirim pakai kargo. Alhamdulilah hasil dari sagu sangat lumayan, itu belum maksimal. Saya yakin jika BUMD dapat di kelola orang yang berkompeten, BUMD akan menjadi sumber pendapat daerah,” jelas dia.
Lanjut dia, kalau masalah petani sagu, masyarakat Daik sudah turun temurun menyambung hidup dari hasil sagu, dan banyak para petani ini dapat menyekolahkan Anak- anaknya ke bangku kuliah.
“Sejak zaman Kesultanan Lingga memang sagu sudah ada, dan masih terjaga sampai sekarang ini, seperti Budus, Melukap, Panggang Laut, Kerandin, Keton, Senempek Sungai Pinang, Teluk, Kudung dan beberapa desa lain yang masyarakatnya masih banyak mengelola sagu,” pungkasnya. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan × 7 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.