KL- Ternyata masih ada masyarakat Kabupaten Lingga yang memiliki rumah berdindingkan daun. Rumah tersebut banyak menjadi konsumsi publik, karena rumah yang berada di Desa Pulau Bukit Kecamatan Senayang terlihat reot dan tak layak di huni.
Rumah yang di huni oleh kakak beradik tersebut, berada di Dusun Pulau Bukit, tersebut sangat memperihatikan, apa lagi rumah yang berukuran kecil ini berdiri di pesisir pantai ,rawan akan gelombang Air laut dan angin kencang
“Miris jika kita melihatnya, harusnya pemerintah Desa, Kabupaten dan Provinsi harus tanggap dan cepat dalam menangani kehidupan sosial masyarakat, apa lagi masyarakat yang berada di kepulauan dan tempat terpencil,” ungkap sumber yang tak ingin namanya di tulis, Rabu (12/9).
Dikatakan, sebaiknya langsung kelapangan, dan dapat melihat sendiri kondisi rumah yang di anggapnya sangat jauh dari harapan di zaman sekarang ini.
“Kalau pengamatan saya, memang sangat tidak layak sekali, dan miris kalau kita melihatnya. Apa lagi yang tinggal di rumah itu kakak beradik, yang kesehariannya bekerja sebagai pembuat kue,” tuturnya.
Adanya kabar tersebut, Amran Kepala Desa Pulau Bukit Kecamatan Senayang melalui seluler membenarkan adanya rumah warga yang di maksud.
Ceritanya, penghuni rumah yang dimaksud itu di huni oleh Jati (46) dan Bontek (41). Dua kakak beradik itu bertahan hidup dengan berjualan kue setiap hari, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
“Kalau Jati memang sejak dulu jualan kue, sedangkan adiknya Bontek membantu jualan, yang terkadang juga bekerja mengambil air buat masyarakat yang membutuhkan,” terangnya, Kamis (13/9).
Kata Amran lagi, sejak masih ada almarhum suaminya, Jati dan satu orang anaknya tinggal di Dusun Pulau Baru Desa Pulau Bukit, sepeninggalan suaminya, Jati menumpang rumah adiknya untuk berusaha jualan kue.
“Jati memiliki satu orang anak, yang sekarang ini masih kuliah di Tanjungpinang. Untuk Memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anaknya Jati sampai sekarang masih bertahan dengan berjualan kue,” terangnya.
Pengakuannya lagi, kalau masalah rumah tak layak huni, bukan saja rumah Bontek, tapi masih ada lagi rumah masyarakatnya yang tak layak huni ini harus mendapat perhatian pemerintah.
“Saya juga sulit, bagaimana solusinya, tapi saya sudah memasukkan proposal ke Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang Kabupaten Lingga Tahun 2017 lalu, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan informasi dari dinas terkait,” tuturnya.
Dia juga menyebutkan, sebanyak 70 rumah yang di ajukan ke pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum Penata Ruang Kabupaten Lingga, dia berharap pemerintah dapat melakukan investasi kelapangan terhadap 70 rumah yang di maksud.
“Kemarin, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar sempat ke sini, dan memberi sinyal baik untuk melakukan perbaikan terhadap rumah yang kami anggap tidak layak. Semoga apa yang di katakan pak wakil dapat terealisasi secepatnya,” harap dia.
Desa Pulau Bukit Kecamatan Senayang di huni oleh dua ratusan kepala keluarga dan enam ratusan jiwa, yang menggantungkan hidupnya dengan laut yang bekerja sebagai nelayan. (mrs/Red