KL- Masalah Blankspot atau susah sinyal telekomunikasi dan internet di Kabupaten Lingga yang tidak kunjung selesai, membuat Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy beberapa waktu yang lalu mendatangi Kantor Kementerian Pehubungan RI di Jakarta dan berhasil mendapatkan bantuan 28 menara Base Transceiver Station (BTS) yang akan di bangun di Kabupaten Lingga.
“Ditengah kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, tentu kita tidak ingin kabupaten kita terus terbelakang dan kesulitan mengakses jaringan telekomunikasi dan internet sehingga kemarin alhamdulillah mendapat respons positif dari Kemenkominfo,” ujarnya kepada media, Jumat (29/04).
Dalam pertemuan di kantor Direktorat Telekomunikasi dan Informatika Kemenkominfo tersebut, Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy bertemu dengan koordinator jaringan Dirjen TI Kominfo dan mendapat beberapa penjelasan tentang kondisi Blank spot di Kabupaten Lingga.
“Intinya kita ingin permasalahan sinyal ini dapat ditemukan, kalau bisa tahun depan semua wilayah di Lingga tidak ada lagi kendala sinyal,”.
Sementara itu Koordinator Dirjen TI Adit saat di temui Wakil Bupati Lingga mengatakan, saat ini kesempatan itu terbuka untuk beberapa pengusaha yang ada di Kabupaten Lingga, yaitu XL, Indosat dan Telkomsel untuk melakukan survei pemetaan menara di beberapa titik di Kabupaten Lingga.
“Jika nanti tiga operator tersebut terkendala, dan tidak mampu memenuhi kebutuhan disana karena kondisi sulitnya medan, maka kita akan mengambil alih dan kita akan membangun Telkomsel Bakti yang akan mengcover daerah-daerah yang tidak terjangkau operator,”.
Dengan adanya pembangunan Telkomsel Bakti ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan jaringan telekomunikasi di setiap wilayah desa yang ada di Kabupaten Lingga. Dengan jargon ‘Sambungkan Senyuman’ Telkomsel Bakti ini sudah menyelesaikan pembangunan 2.750 Base Transceiver Station Universal Service Obligation (BTS USO) di beberapa wilayah di Indonesia.(Redaksi)