Bupati Lingga Apresiasi Kinerja TPPS, Angka Kasus Stunting Dilingga Turun Drastis

 

KL– Bupati Lingga menghadiri sekaligus membuka agenda rapat koordinasi rembuk stunting.
Kegiatan Rembuk Stunting yang dilaksanakan di Gedung Sanggar Praja, Kecamatan Singkep tersebut bertujuan menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan Kabupaten atau Kota yang terintegrasi. Serta mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah untuk menyepakati rencana kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Bupati Lingga, M. Nizar S.Sos.,mengapresiasi pergerakkan kinerja (TPPS) Tim Percepatan Penurunan Stunting.
“Saya sangat mengapreasiasi kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting yang sudah berusaha keras untuk menekan angka stunting di Kabupaten Lingga, yang mana hari ini angka stunting di Kabupaten Lingga turun hampir 50%.” kata Nizar. Senin (13/03/2023).

Berdasarkan data E-PPGBM (Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), kasus stunting di Kabupaten Lingga yang menurun drastis, namun hal tersebut tetap menjadi atensi bagi Pemkab khususnya Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Senada dengan hal tersebut, kegiatan rembuk stunting ini, merupakan implementasi dari aksi 1 dan aksi 2 konvergensi penurunan stunting.

Yang mana aksi 1 adalah analisis situasi yang menggambarkan layanan cakupan. Dalam hal ini dapat menghasilkan output prevalensi stunting dan lokus stunting, dan untuk aksi 2 merupakan rencana kegiatan yang harus dilakukan pada OPD terkait.
“Pelaksanaan rembuk stunting ini sengaja dilakukan pada hari ini dalam rangka sebagai persiapan untuk kegiatan musrenbang kabupaten yang akan dilaksanakan pada tgl 14 dan 15 maret 2023 nanti,” Kata Marnaza Yusman SKM, MPH sebagai jabfung penata PKB di dinas kesehatan PPKB kabupaten Lingga.
Secara trend lokus stunting mulai dari tahun 2022 sebesar 15 lokus, tahun 2023 sebanyak 11 lokus stunting sementara untuk tahun 2024 dari hasil analisa situasi cakupan layanan dengan menggunakan data PK-21 lokus stunting tahun sebesar 13 lokus.
Menurut sumber data dari BKKBN untuk data PK-22 belum bisa dirilis dan launching karena menunggu padanan data PK-2, namun tidak menutup kemungkinan lokus stunting tahun 2024 akan berubah apabila kita menggunakan data PK-22.

“Jadi diharapkan kepada OPD terkait untuk berkomitmen, bersinergi dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting dan bapak bupati berkomitmen untuk mendukung anggaran anggaran dalam upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten lingga,” tutupnya (***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan + = 16

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.