KL-Pelaksanaan Bimtek yang bertajuk “Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2023”, diikuti oleh puluhan Kepala Desa dan Perangkat Desa se – Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau di Hotel Pacific Palace Kota Batam selama 4 (empat) hari, terhitung tanggal 16 sampai dengan tanggal 19 Maret 2023 ini, banyak kritikan kritikan dari kalangan masyarakat Lingga.
Pasalnya, baru saja berselang lebih kurang satu minggu, para Kepala Desa itu juga kembali melaksanakan Bimtek Tentang Program Ketahanan Pangan di Kota yang sama di Kota Batam selama 4 hari terhitung tanggal 8 s/d tanggal 11 Maret 2023 yang lalu.
Dikabarkan juga bahwa pada awal maret 2023 baru-baru tadi para Kepala desa itu juga mengikuti Bimtek di Jakarta, artinya untuk bulan maret 2023 ini saja, para Kepala desa se-kabupaten Lingga itu sudah menyelenggarakan 3 (tiga) kali Bimtek diluar daerah.
Menyinggung soal pendanaannya, menurut info bahwa, seluruh biaya kegiatan yang ditanggung oleh setiap desa yang mengikuti kegiatan Bimtek tersebut, dan menurut informasi juga dari beberapa orang kades yang terkesan tidak begitu mendukung kegiatan ini, karena dinilai mereka sudah terjadi pemborosan, karena menurut beberapa orang kades yang tidak ikut dalam kegiatan ini menyebutkan, salah satu dari mereka sebut saja Kades Desa A, Dia menuturkan “Kegiatan itu sengaja dibuat oleh teman-teman melalui ide yang disampaikan dari mulut-kemulut yang akhirnya melahirkan satu ke inginan untuk menggelar Bimtek di luar daerah, hitung -hitung sambil refresinglah, ya mungkin kalau sekali boleh boleh sajalah, tapi jangan sering betul seperti saat ini, dan lagi pula sebenarnya saya kurang setuju diselenggarakan terlalu sering seperti ini,sementara kondisi keuangan desa sangat terbatas, dan masih banyak kebutuhan lain yang lebih penting yang harus diakomodir, dan lagi pula anggaran Bimtek yang diplot didalam Perdes desa itu hanya berkisar antara 20 sampai dengan 30 juta saja, itupun sudah mengecilkan anggaran terhadap kebutuhan-kebutuhan lainnya” sebut saudara A berterus terang notabennya pada sabtu sore 18 Maret 2023.
Coba bayangkan, tahun 2023 ini perjalanannya masih panjang rentang waktu berakhirnya, masih tersisa sembilan bulan lagi, dan bulan maret ini saja belum berlalu, sementara anggaran Bimtek yang dianggarkan itu, saya sangat yakin sudah minus alias tekor, sebab untuk Bimtek di Jakarta baru- baru ini, masing-masing Kades menghabiskan biaya berkisar antara 10 sampai dengan 15 juta, karena saya mengalaminya, sedangkan untuk Bimtek Ketahanan pangan di Batam yang dilaksanakan tanggal 8 sampai tanggal 11 maret itu, kembali kami sudah menghabiskan anggaran berkisar 8 sampai 10 juta rupiah, ditambah lagi kegiatan Bimtek yang sekarang sedang berlangsung, saya sudah tidak mampu lagi, padahal saya sadar bahwa kegiatan itu dapat menambah wawasan kami juga, tapi kegiatan ini nilai saya sudah besar pasak dari pada tiang, saya sudah koyak bro hehehehe”imbuh saudara A diselingi candanya yang sekaligus menjadi narasumber dalam pemberitaan ini.
“Kegiatan Bimtek ketiga kalinya di Batam saat ini, untuk setor kepanitia saja kalau saya tidak salah dengar, sebesar 5 juta rupiah, belum lagi biaya tiket transportasi dan sebagainya yang harus kami keluarkan, belum lagi ditambah biaya makan diluar kegiatan dan biaya intertaimen hehehe, ya bagi yang sukalah, ya bercanda saja bro, ya tidak semua mungkin suka yang begitu” ditambah lagi dengan nada canda.
“Jadi kalau saya nilai kegiatan yang dibuat ini terlalu boros, sehingga saya tidak sanggup lagi untuk ikut Bimtek yang ketiga yang ketiga ini, ditambah lagi kita baru saja menyelesaikan agenda besar daerah ini, agenda ST Tingkat Kabupaten Lingga itu, masih terasa penat sekali”
“Bayangkan gan, di awal tahun 2023 ini saja, saya rasa banyak para Kades sudah mengalami ketekoran anggaran Bimtek itu, mau disesot dari anggaran mana lagi, kalau ini diperiksa Inspektorat atau BPK, selesai gan, hahahahaha”, ujar A menjelaskan.
Tapi buat saya ya saya angkat tangan tidak sanggup lagi ikut acara yang begitu, dan saya tidak taulah, mungkin rekan-rekan kades yang lain itu masih mampu, kalau saya nyerah, sebab saya hanya menganggarkan anggaran Bimtek sekitar 20 juta saja, sebab kami harus menyisihkan harga untuk honor staf kantor juga gan”
“Jadi jika ada pendapat masyarakat yang menilai kegiatan kami itu mengenyampingkan kepentingan daerah ini, dan kalaupun mereka masyarakat itu terkesan mengkritik kegiatan kami yang terlalu sering itu, saya rasa wajar-wajar sajalah, karena untuk ukuran seorang Kepala Desa terlalu berlebihan Bimtek sampai 3 kali dalam satu bulan itu, ya wajarlah mereka gerah”
“Kembali pada persoalan saran masyarakat terhadap tempat pelaksanaan Bimtek itu, bagi saya juga masuk akal, kenapa harus melaksanakan di Batam, kenapa tidak di Lingga saja, soal nara sumber juga bisa dibilang seluruhnya bertugas di Lingga ini, jikapun ada sumber dari provinsi, ya cukup mereka diundang datang ke Lingga kampung kita ini, dan kita juga jadinya tidak sering-sering meninggalkan kampung, saya rasa kritikan masyarakat itu wajar dan saya sendiri sadar jika kami ini masyarakat dipilih dan kalaupun masyarakat menilai kami, itu relevan sekali” tutur Kades A mengeluh jujur.
Disini Perlu juga publik mengetahuinya, tadi pagi dini hari ba’da subuh, saya menghubungi salah seorang warga Kecamatan Lingga utara yang tidak menyebutkan namanya, Dia menerangkan dan menyarankan kepada saya, agar saya menghubungi saudara Ketua APDESI Provinsi Kepri, dan menurut sumber ini bahwa, saudara M.Nazar Iman selaku Ketua APDESI Provinsi Kepri agak kalah, karena sebagai Ketua APDESI Provinsi Kepri, Dia absen untuk menghadiri kegiatan Bimtek tersebut, menurut sumber berpendapat “Seharusnya Ketua Apdesi Provinsi itu wajiblah undang-undang, tetapi Dia tidak undang-undang pada acara pembukaan kegiatan Bimtek tersebut pak” sebut saja sumber singkatnya.
Untuk info ini, kami akan berusaha menghubungi Bapak M.Nazar Iman untuk melakukan konfirmasi terkait kabar bahwa Ketua Apdesi Provinsi Kepri absen dalam kegiatan Bimtek kali ini, dan apa tanggapan M.Nazar? kami akan mendengarkannya dan kami akan menyampaikan kabar M.Nazar ini pada edisi selanjutnya.(***)