Tempat Wisata Pemandian Air Panas dan Batu Ampar Di Kabupaten Lingga Sangat Memperihatinkan

 

KL – Sejak terjadinya peristiwa “Cerita Tragis Dibalik Ponpes Hutan Tanfizd Halimatussa’diyah, “Orang Tua Santri Sebut Ada Predator Buas” yang berada di wilayah wisata pemandian air panas Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga tayang dalam pemberitaan media online  pada 9 Februari 2024. Tampak hingga mulai dari akses jalan hingga lokasi wisata pemandian air panas tidak terawat dengan baik.

Berdasarkan hasil investigasi dan informasi hasil konfirmasi kepada beberapa sumber mulai dari pengunjung wisata hingga kepada salah seorang warga yang beraktivitas di wilayah sekitaran wisata pemandian air panas menyebutkan, “Sejak kejadian aib di ponpes hutan tanfizd halimatussa’diyah kemarin wisata pemandian air panas ini sudah diambil alih langsung pengelolaan oleh dinas pariwisata kabupaten lingga kita bang”, ujarnya Selasa 17 Juni 2025.

Namun mirisnya, meski pernyataan yang diterima awak media bahwa pengelolaan wisata pemandian air panas yang bukan rahasia umum merupakan salah satu aset dan sumber pendapatan daerah kabupaten lingga tampak terbengkalai tanpa ada perawatan yang dilakukan oleh Intansi terkait dalam hal ini dinas pariwisata kabupaten lingga, sehingga timbul berbagai asumsi apa saja yang dilakukan oleh dinas tersebut yang dilengkapi segala unsur kepegawaian nya yang tertata dalam struktur organisasi OPD yang lengkap, mulai dari kadis, Kabid, kasi, dan sebagainya?. Jika akses jalan nya sudah tertutup semakin belukar, jembatan yang ada sudah rapuh, termasuk juga kolam pemandian licin berlumut.

Bahkan tidak hanya lokasi wisata pemandian air panas saja kondisinya sangat memperihatinkan, namun termasuk juga wisata pemandian batu ampar yang berlokasi di wilayah desa batu kacang, kecamatan singkep yang kondisi salah satu vila untuk para pengunjung duduk santai kondisi lantai nya sudah lapuk termakan usia terkesan tidak mendapat perawatan maksimal yang dilakukan oleh dinas pariwisata, padahal jelas jika tempat wisata tersebut dikelola dengan baik, akan menjadi sumber pendapatan walaupun berskala kecil namun dapat dipastikan menjadi sumber pendapatan rutin untuk daerah.

Hingga berita ini disiarkan awak media belum bisa melakukan konfirmasi kepihak terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Kabupaten Lingga mengenai tanggapan dan penjelasan nya mengenai kinerja dan tata kelola yang baik kedepannya perihal aset wisata yang merupakan salah satu bagian kinerja nya. Sehingga aset wisata pemandian air panas dan wisata pemandian batu ampar dapat menarik perhatian pengunjung bukan malah sebaliknya menjadi aset yang kesannya terabaikan dan tertelantarkan. (***)

Sumber : Tim Ajoi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


delapan − 6 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses