Speed yang Melayani Rute Desa Suak Buaya tujuan Sungai Buluh sudah dibuka secara Resmi oleh Ketua Koperasi Nelayan Suak Buaya Bertuah (KNSBB) Kaspor(13/9-2015). Dengan dibukanya rute pelayaran dengan Speed SB Bahari Cahaya ini sangat membantu dan memudahkan aksesTranportasi jalur bagi Masyarakat yang tinggal di Pulau-pulau khususnya Desa Suak Buaya yang letaknya pulau paling ujung di Kecamatan Singkep Barat ini. Biasanya perjalanan dari Suak Buaya ke Sungai Buluh menggunakan pompong memakan waktu 3 sampai 4 jam, tetapi dengan adanya Speed SB Bintan Cahaya ini hanya dalam waktu 1 jam kita sudah sampai ke Pelabuhan Sungai Buluh ujar, Kaspor Ketua Koperasi (KNSBB) yang akrab dengan panggilan Spoy. uuntuk itu saya mengharapkan kepada Masyarakat untuk dapat bersama –sama menjaga dengan adanya Speed SB Bintan Cahaya terutama untuk keamanan dan Keselamatan Penumpang, jalur yang ditempuh Speed berkapasitas 60 Orang penumpang. selain rute jalur Suak Buaya dan sungai Buluh Speed Bintan Cahaya ini juga akan Menyinggahi Pulau Emas(Bangsal), Teluk Nipah, Pulau Panjang dan Pulau Nuja, Rute keberangkatan Speed Bintan Cahaya Dijadwalkan dari Sungai Buluh ke Suak Buaya. Hari Senin-Rabu_jum’at berangkat Jam 16.30 dan untuk hari Selasa-Kamis –Sabtu Dari Suak Buaya Ke Sunggai Buluh, untuk hari Minggu Kita adakan PP (Pulang-Pergi) Ujar manajer Operasi Keberangkatan Speed SB. Bintan Cahaya, Aldoni dengan harga Tiket telah kita tentukan untuk Dewasa Rp 70.000 untuk sekali jalan, terkecuali untuk tiket PP (Pulang-Pergi) kita jual dengan harga Rp 120,000 dan untuk Anak-anak kita jual tiket dengan harga Rp 25,000 untuk sekali jalan dan untuk PP (Pulang-pergi) Rp 50,000. Lain halnya untuk Rute Sungai Buluh ke Pulau Nuja kita Jual Tiket denga harga Rp 60,000 sekali jalan dan untuk PP Rp 100,000, selanjutnya untuk Hari Minggu Kita adakan Rute PP (pulang pergi) dan untuk hari biasa kita sesuaikan dengan Jadwal yang telah tentukan. Tranportasi melalui jalur Laut Sungai Buluh Ke Suak Buaya sebelumnya sudah pernah ada Mengunakan Speed cepat seperti ini tetapi dikarenakan Angin kencang dan ditambah lagi Harga Minyak Naik, sehingga tranportasi jalur laut ini terhenti. (GET/SAM)