Musim Hujan, Warga Daik Lingga Khawatir Banjir Tahun 2006 Terulang Kembali

20151229_124534

KL –  Tidak hanya Desa Nerekeh terendam Air akibat hujan deras beberapa hari belakangan ini. Desa Panggak Laut, Kampung Putus, Kampung Tanda dan Kampung Gelam juga ikut terendam air. Naiknya air kepermukaan berasal dari derasnya hujan disertai pasangnya air laut membuat aliran anak sungai menguap naik kedarat.

Dalam beberapa hari ini, hujan deras tak henti-hentinya mengguyur Daik Lingga, Aliran anak sungai sudah tidak tertampung lagi, hal itu disebabkan, tumpahnya air dari sungai Gunung Daik  bertemu dengan arus pasang air laut, membuat pemukiman warga berada didtaran rendah dan tidak jauh dari aliran sungai terendam air.

Usdiman, Ketua RT/RW Kelurahan Daik menuturkan, menguapnya air kepermukaan sampai merendam rumah warga di sebabkan hujan deras sampai berhari-hari yang disertai dengan arus pasang Air laut angin Utara merambah kedataran rendah pemukiman.

“Angin Utara, air pasang besar, setiap hari hujan deras mengguyur, sudah jelas aliran anak sungai tidak tertampung dan menguap kedataran rendah. Banjir seperti ini hampir setiap tahun terjadi, tapi alhamdulillah belum ada korban,” ungkapnya Minggu (3/1).

Dikatakan, sekarang musim hujan, air laut pasang pagi, kejadian penguapan air pada saat pagi, siang atau sore hari akan surut. Akan tetapi, bila hujan terus mengguyur, esok harinya air kembali naik ke pemukiman warga.

“Kalau warga yang tinggal di dataran rendah di tepian sungai, sudah tidak heran lagi kejadian seperti ini, namun mereka tetap berhati-hati, takutnya air kian bertambah semangkin besar seperti yang terjadi Tahun 2006 lalu, seluruh aktivitas warga Daik khususnya terhenti,” jelasnya.

Juga di ungkapkan warga Nerekeh, dia mengaku, terhitung akhir tahun sampai sekarang, Nerekeh sudah tiga kali berturut-turut terendam banjir, dan hampir 90 persen rumah warga terendam Air, terutama dapur-dapur rumah penduduk banyak yang tenggelam

“Tiga hari banjir berturut-turut, akibat hujan deras tak henti-hentinya mengguyur. Kita khawatir bila air naik pada malam hari, kami harus membuat bangku tinggi untuk mengamankan barang-barang yang ada dirumah,” ujar Amir warga Nerekeh, Minggu (3/1).

Sangat di takutkan warga Nerekeh, banjir kembali terjadi seperti Tahun 2006 lalu. Semua Rumah warga terendam, dijalan Air naik satu meter lebih, semua warga merasa ketakutan kala itu, karena takut terjadi banjir susulan seperti kemaren

“Mudah-mudahan banjir Tahun 2006 tidak terulang kembali. Jadi kalau kita lihat, normalisasi sungai dan pembuatan gorong-gorong besar di jalan utama adalah solusi, agar air tidak merendam rumah warga,” imbuhnya.(Mrs /Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


satu × 2 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.