Tahun Baru dan Penurunan Harga BBM Berdampak Kelangkaan Premium di Daik Lingga Dan Kecamatan Sngkep

20160105_090236

KL –  Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis premium mulai Senin sampai hari ini sudah raib di serbu warga. Hilangnya bahab bakar berupa premium secara tiba-tiba, membuat warga panik dan kecewa. Beredarnya kabar premium akan terlambat masuk keKabupaten Lingga , membuat masyarakat mulai menyatroni seluruh kios premium sehingga premium habis dalam seketika

Banyak Warga Masyarakat  kecewa atas kejadian seperti ini, karena persolan premium sering kali terjadi di Daik Lingga dan Dabo Singkep  Dia menuding kinerja para pejabat tidak becus dalam menangani masalah BBM di Kabupaten Lingga

“Tidak ada action alias No Action Talk Only (NATO). Mereka hanya tahu duduk saja, tidak mengantisipasi terjadinya seperti ini, padahal kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi Di Kabupaten Lingga ini

Ketua LSM Lentera Lingga Erik Satriawan mengibaratkan, kelangkaan premium di awal Tahun 2016 seperti penyakit bisul timbul lagi. Padahal terbentuknya Kabupaten Lingga masyarakat berharap pelayanan dan kebutuhan masyarakat semakin baik, namun sekarang apa yang terjadi.

“Penyakit ini sudah berulang-ulang kali terjadi, seakan pemerintah yang berwenang “buta”. Khawatirnya kita, bila yang buta itu hati nuraninya  mereka. Kepada bupati yan  terpilih, ini tugas penting kedepan untuk menempatkan orang-orang yang memiliki kemampuan dibidangnya dan yang sesuai dengan pekerjaannya,” jelasnya.

Juga yang harus menjadi perhatian bupati terpilih kedepan, Dinas yang bekerja secara langsung berhubungan dengan  Masyarakat, seperti dinas kesehatan, tenaga kerja, pertambangan, Pekerjaan Umum (PU) Catatan Sipil dan perizinan Satu Atap , Semua dinas tersebut, secara langsung memberi pelayanan pada masyarakat.

“Kami dari LSM berharap pada Bupati untuk lebih selektif dalam menempatkan orang-orang di Dinas – dinas  Sekarang premium  Di Kabupaten Lingga  sudah mulai langka, beberapa kios sudah hilang. Sekarang apa tugas pemerintah terkait dalam mengakomodir kebutuhan masyarakat. Kita tidak ingin masalah ini berlarut-larut, yang berdampak tidak baik nantinya terhadap masyarakat,” tuturnya.

Selaku dari LSM Lentera, dia mengkritik kinerja aparatur pemerintah yang membidangi di bidang ini, supaya bekerja lebih profesional dan bertanggung jawab dalam tugas nya. Jangan cuma menuntut hak, sementara kewajiban dilalaikan.

Apo, Supervisor PT Citra Lingga Abadi yang begerak dibidang penyaluran BBM Batu Kapak dikonfirmasi mengaku, APMS Batu Kapak sudah 10 hari tidak ada premium. Hal ini dianggapnya sudah biasa karena di akhir tahun, di tambah dengan adanya penurunan harga premiun dan solar, otomatis pertamina akan menghabiskan stok yang lama.

“Tongkang kita berangkat mengabil BBM ke Pertamina Tanjung Uban tanggal 10 Januari, masuk antri 2 atau 3 hari, setelah itu baru berangkat membawa BBM ke Batu Kapak Daik Lingga. Kalau bicara stok, perayaan Natal kemarin, premium sudah habis di tempat kita,” jelasnya, Selasa (5/1).

Selain akhir tahun, turunnya harga premium dan solar juga menjadi kendala keterlambatan pihaknya mengambil BBM di Tanjung Uban. Stok jatah premiu untuk Batu Kapak 100 Ton, dan Solar 30 Ton.

“Sejak adanya penurunan premium dulunya perliter Rp7.300 sekarang menjadi Rp6.950 perliter, sedangkan solar perliter Rp6.700, sekarang menjadi  Rp5.650 perliter. Harga inilah nantinya akan kita jual,” tutupnya.

Pantauan di lapangan, seluruh kios premium yang ada di Daik Lingga dan Dabo Singkep sudah banyak yang  memilih tutup. Informasi di pihak pengecer, premium akan sampai ke Daik Lingga tanggal 13 s/d 15 Januari 2016, jika tidak ada kendala. Sementara untuk Kecamatan  Singkep belum ada info resmi masuknya Prenium ke kecamatan ini ,Saat ini hampir semua  kios premium (Bensin) sudah tutup. (Mrs/SAM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


+ 5 = sepuluh

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.