BERLANTAI TANAH, PERAN DINSOS KAB. LINGGA DIPERTANYAKAN

Slide2

KL-Usianya memang tak lagi muda. Sumito, sang suami berusia 52 tahun. Sementara istrinya, Sumiati berusia 48 tahun. Keduanya berasal dari pulau Jawa dan menetap di Dabo Singkep sejak beberapa tahun silam. Sumito bekerja sebagai petani. Kendati dengan penghasilan pas-pasan ditambah ekonomi Lingga yang sulit dan semakin lesu, ia tetap gigih mencari biaya hidup. Saat ini, ia bersama istrinya tinggal menumpang di sebuah tanah dan pondok berukuran 3X3 meter sedangkan lantai tempat tinggalnya masih tanah.

Hanya ada karpet kecil dan kasur busa yang tidak layak. Kepada media kabarlingga, Sumito bercerita suka dukanya selama tinggal di Dabo Singkep tepatnya di Kampung Baru Desa Batu berdaun. Ia sudah beberapa tahun tinggal di tempat tersebut. “Kalau hujan suka becek karena airnya masuk ke dalam rumah. Maklum lantainya masih tanah,” ujarnya. Untuk mencari makan, kadang hasil panen sayur di kebunnya ia jual di pinggir Jalan dan terkadang di antar ke warung-warung. Kalau tidak ada sayur, ia biasanya mencari kardus-kardus dan dijual ke tempat pembelian kardus. Seperti itulah kegiatan sehari-hari yang di isi oleh pak Sumito tersebut, tetapi terkadang dia juga tidak dapat menjual sayurannya apabila sayurannya terserang hama tanaman sehingga ia mesti mencari sumber lain untuk mencari uang seperti menebas kebun orang dan lain sebagainya.

“Hasilnya cukup untuk makan saya, istri dan ketiga anaknya yang masih kecil. Dengan Harga sayur Rp 3000,- per ikat, itulah pundi-pundi uang yang dapat dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan hidup kami sekeluarga walau terkadang makan dengan garam kami sudah merasa bersyukur karna masih ada rezeki untuk kami hari ini”, ungkapnya lagi.

Ia berharap, pemerintah bisa membantunya untuk mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak. Karena di tempatnya saat ini, kalau hujan, air masuk, sehingga becek,” imbuhnya. Namun hingga hari ini belum ada satupun pihak pemerintah yang mencoba untuk mengulurkan tangan memberikan bantuan kepada keluarga pak Sumito begitu juga dengan Dinas terkait di Kab. Lingga. Sehingga peran pemerintah terutama Dinas Sosial terkait hal ini patut dipertanyakan. (imm/sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


9 − = tiga

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.