Kl – Akibat hujan deras disertai angin kencang, lagi-lagi satu unit rumah warga ditimpa pohon. Kali ini, rumah milik Adnan mantan Ketua RW 04 Tanjung Buton Desa Mepar Kecamatan Lingga tertimpa pohon kuini, Jumat (23/12).
Syafi’I mantan Kepala Desa Mepar menuturkan, kejadian yang diperkirakan Pukul 02.30 WIB tersebut, membuat pemilik rumah terkejut, ketika angin kencang disertai hujan, secara tiba-tiba pohon kuini yang tidak jauh dari rumah Adnan tumbang begitu saja.
“Angin memang kencang subuh itu disertai hujan, pohon kuini yang berdiri tegak yang tidak jauh dari rumah Adnan tiba-tiba rebah menghantam sebagian rumahnya, membuat warga setempat terkejut subuh itu,” ungkapnya, Jumat (23/12).
Dia juga mengaku, memang akhir-akhir ini angin kencang kerap sekali turun, apa lagi posisi Tanjung Buton pemukiman warga tidak jauh dari laut, sehingga angin kencang turun tidak dapat terhindar, ketika angin bertiup dari arah laut.
“Masalah angin kencang turun di Tanjung Buton sudah tidak asing lagi, karena kerap sekali turun, akan tetapi kali ini, sebuah hampir separuh ambruk. Rumah beratapkan asbes hancur berkeping-keping,” terangnya.
Senada juga di katakan Rajab warga Tanjung Buton, akibat dari kejadian tersebut, bagian teras depan rumah dan ruang tengah tertimpa, membuat seorang anak berusia sekitar 7 Tahun mengalami luka ringan.
“Akibat dari kejadian itu, cucu Pak Adnan mengalami luka ringan dibagian pelipis sebelah kanan. Asbes rumah hancur, sekarang warga masih menunggu pemilik pohon datang ke Tanjung Buton, untuk bersama-sama membersihkannya,” jelasnya.
Pengakuannya, kejadiannya menjeleng subuh tersebut, sebagian masyarakat ada yang tidak tahu, setelah paginya baru tahu, bahwa rumah Pak Adnan tertimpa pohon.
“Saya tahu tadi pagi, ketika ingin ke Pelabuhan Tanjung Buton. Sebatang pohon menimpa sebuah rumah. Pagi ini belum ada tim dari Kabupaten yang turun. Mudah-mudahan setelah pemilik pohon datang kami akan Gotong royong bersama membersihkannya,” imbuhnya.
Informasi lain yang didapatkan koran ini, atas kejadian tersebut, Adnan sekeluarga mengungsi sementara di rumah warga terdekat. Setelah dilakukan perbaikan dan pembersihan pohon, baru pihak keluarga kembali kerumah. (mms/Sam)