KL- Upaya pencarian kapal pukat udang dan ABK di perairan laut Desa Cempa dan Desa Pasir Panjang Kecamatan Senayang berakhir, setelah ditemukannya kapal malang tersebut tenggelam dan tiga ABK dalam keadaan meninggal dunia.
Kejadian Rabu (31/5) lalu, sebuah kapal pukat dengan tiga ABK dinyatakan hilang, akibat dihantam badai di perairan laut antara Cempa dan Pasir Panjang, membuat wilayah tersebut mendadak ramai para nelayan pesisir, TNI AL, PNPB, tim BASARNAS Kepri secara bahu-membahu mencari keberadaan kapal dan ABK.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lingga H Abdul Khatab melalui Sekretaris BPBD Abdul Malik memimin upaya pencarian menuturkan, sejak informasi mereka dapatkan, mereka dengan delapan personil langsung terjun ke TKP menuju titik koordinat kejadian.
“Hari Jumat (1/6) ditemukan kapal 3GT
dalam keadaan tenggelam di perairan Cempa dan Pasir Panjang dengan kedalaman laut lebih kurang 15 Meter, dan kapal langsung di bawa ke Pelabuhan Pulun Desa Mentuda,” ungkapnya
Dikatakan, karena hari pertama ABK belum ditemukan, pada hari Jumat itu juga Tim SAR dari Tanjungpinang sampai ke Cempa untuk membantu masyarakat nelayan, TNI AL dan BPBD mencari tiga ABK yang malang itu.
Pada Hari Sabtu (3/6), sekitar Pukul 10.00 WIB dua ABK sudah tidak bernyawa lagi di temukan masyarakat nelayan Pulau Buaya dalam ke adaan mengapung di perairan Pulau Buaya dan tidak jauh dari Cempa d Pasir Panjang, mayat langsung di evakuasi.
“Karena kondisi jenazah tidak begitu rusak dan mudah di kenal, maka dua jenazah itu Jumadi (56 Tanjungpinang) dan Nong (Flores). Mengingat keluarga almarhum berada di Tanjungpinang, maka pada hari itu juga jenazah di bawa ke Pinang dan di kebumikan di sana,” terangnya.
Meski kapal dan dua jenazah sudah di temukan, upaya pencarian oleh semua tim yang ada terus mengitari laut sekitar, sehingga pada Hari Minggu (4/6) satu jenazah kembali di temukan oleh nelayan Berejung, dengan kondisi mengapung di laut, tim kembali mengevakuasi jenazah yang sudah terbujur kaku.
“Penemuan satu jenazah itu, sekitar Pukul 14.00 WIB oleh nelayang Berejung. Jenazah benrama Jumadi, langsung di bawa ke tempat kelahirannya Berejung dan di kebumikan pada hari itu juga,” imbuh Abdul Malik.
Ketiga jenazah ABK di temukan di perairan yang sama (Pulau Buaya) dan tidak jauh dari Cempa dan Pasir Panjang. Abdul Malik sangat terkesan sekali dengan kekompakan nelayan Pulau Pesisir Senayang, sehingga pencarian tidak tidak berlangsung lama.
“Setahu saya nelayan yang ikut mancari, nelayan Cempa, Pasir Panjang, Tukul, Tajur Biru, Tanjung Lipat, Berejung, Pulau Buaya dan Pulun. Rasa kekluargaan mereka sangat luar biasa,” pungkasnya. (mrs/Sam)