Jelang Tamadun Melayu Antar Bangsa Benteng Kuala Daik Butuh Tempat Peristirahatan

KL- Gazebo atau tempat istirahat di lokasi objek wisata Benteng Kuala Daik Kecamatan Lingga butuh bangunan baru dari pemerintah sètempat, menjelang acara akbar Tamadun Melayu Antar Bangsa di gelar.

Benteng Kuala Daik salah satu simbol pertahanan zaman Kesultanan Lingga, kerap sekali di kunjungi turis dari manca negara, karena meriam yang tersusun rapi itu mengarah ke laut, merupakan benteng penghalau musuh masuk ke Lingga.

Hamndan warga Kampung Melukap Laut Kelurahan Daik Kecamatan Lingga mengatakan, di lokasi benteng sudah seharusnya di bangun Gazebo untuk peristirahatan pengunjung, karena tempat istirahat yang ada sudah lapuk dan membahayakan.

“Tempat peristirahatan yang ada sekarang ini sudah banyak keropos dan membahayakan. Tempat ini juga di bangun sebelum Lingga menjadi kabupaten. Kalau di hitung hampir 20 Tahun bangunan ini berdiri tapi belum di bangun baru,” ungkapnya, Minggu (8/10), saat gotong royong membersihkan lokasi benteng.

Menurutnya, sebelum acara tamadun di mulai pemerintah daerah harus membangun kembali gazebo, supaya peserta yang berkunjung ke benteng dapat beristirahat, apa lagi ketika hujan.

“Lokasi benteng jauh dari pemukiman warga. Jadi perlu antisipasi pemerintah, apa lagi lokasi kerap sekali di kunjungi turis dari manca negara. Jangan gara-gara tidak adanya gazebo, nama Kabupaten Lingga jadi tercoreng,” terangnya.

Sementara Lurah Daik, Jufri juga akan berusaha menyampaikan masalah ini ke dinas terkait, supaya di Benteng Kuala Daik dapat di bangun gazebo atau memperbaiki gazebo yang lama.

“Perlu kita akui, memang tempat peristirahatan yang ada sekarang ini terlihat tidak layak dan membahayakan pengunjung nantinya. Kita coba usulkan ke dinas terkaitlah supaya ada perbaikan atau di bangun kembali,” ujar Jufri, di lokasi goro Benteng Kuala Daik.

Dia juga mengaku, informasi yang di sampaikan masyarakat terkait tempat peristirahatan di objek wisata tersebut sudah lama, dan di bangun sejak Kecamatan Lingga, dan Lingga kala itu masih bergabung dengan Kabupaten Kepri.

“Sebelum acara tamadun dimulai bulan depan, kita usahakan di Benteng Kuala Daik sudah ada tempat peristirahatan pengunjung. Apa lagi benteng ini sering di kunjungi, baik turis lokal maupun turis luar negeri,” tuturnya.

Perlunya ada tempat peristirahatan, karena setiap orang ingin berkunjung di antar dengan menggunakan pompong atau sampan, meski tidak jauh tapi memakan waktu jika cuaca tidak bersahabat.

“Kabar saya dapatkan, kalau di biarkan sudah lama ambruk. Selama ini kalau ada kerusakan (tempat peristirahatan yang lama) sedikit di perbaiki masyarakat, karena para nelayan sering beristirahat di tempat ini, ketika cuaca di laut tidak bersahabat,” imbuhnya. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan × 6 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.