KL – Camat Lingga Yulius menghimbau pada seluruh masyarakat di wilayah pemerintahannya, khusus rumah-rumah masyarakat yang di jadikan Homestay untuk tamu pada perhelatan Akbar Tamadun Melayu di Kabupaten Lingga.
Dia beeharap Untuk segera berbenah bagi rumah masyarakat yang layak di jadikan Homestay setelah dilakukan pengecekan oleh instansi terkait nantinya, supaya masyarakat dapat menunjukkan jati diri Kemelayuan Daik Lingga.
“Sangat saya harapkan sekali pada masyarakat Daik Lingga umumnya, terkhusus bagi rumah masyarakat yang di jadikan Homestay supaya menunjukkan etika Melayu dalam ke hidupan sehari-hari,” ungkapnya, Selasa (17/10).
Selain menunjukkan etika, kata Yulius, rumah juga harus di benahi supaya terlihat rapi dan nyaman di tempati oleh saudara Melayu kita dari berbagai negara, dia harapan tetamu merasa betah.
“Disamping etika, rumah harus juga di benahi apakah itu sanitasinya, halaman rumah serta pembenahan lainnya, biar tamu merasa aman nyaman dan damai, berawal dari itulah tamu merasa betah,” terangnya.
Dia juga mengaku, di Daik Lingga cuma memiliki 157 kamar yang terdiri dari hotel dan penginapan, otomatis fasilitas tidak mendukung, jadi diterapkanlah sistem ke akar rumput, tamu langsung berkoneksi dengan masyarakat.
“Fasilitas kita memang belum mendukung, maka di sediakanlah Homestay, yang tamunya di perkirakan seribuan orang lebih. Kecuali para dato-dato akan di siapkan fasilitas oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Memenuhi fasilitas tempat tinggal (Homestay), Kecamatan Lingga menyediakan rumah masyarakat di desa-desa. Mulai dari Desa, Musai, Panggak Laut, Panggak Darat, Merawang dan Desa Mepar serta rumah warga di Kelurahan Daik.
“Sekali lagi saya harapkan pada masyarakat harus menunjukkan jati diri Melayu, yang dikenal dengan keramahan dan sopan tutur bahasanya. Mempersiapkan rumah kita minta dari sekarang menjelang Tamadun Melayu di mulai,” imbuhnya. (mrs/Ŕed)