Mucusuar Kuala Daik Mati, Nelayan Hilang Arah

19-10-02

KL – Lagi-lagi masyarakat nelayan wilayah Daik Lingga kecewa dengan mucusuar atau lampu pal tanda masuk Kuala Daik tidak menyala, membuat nelayan hilang arah ketika cuaca tidak bersahabat.

Keluhan ini sudah kesekian kali di sampaikan namun belum ada perbaikan,  dari pihak Navigasi. Mereka bahkan menganggap kalau Lampu mucuasuar seperti besi tua yang tertanam di Kuala Daik.

“Kemarin sudah kita sampaikan melalui media bahwa mucusuar Kuala Daik tidak menyala, sampai sekarang masih saja seperti dulu. Para nelayan seperti sudah bosan dan tidak tahu harus di sampaikan dengan siapa,” kata Diman nelayan Daik.

Berbeda dengan Usdi, dia mengaku sebelumnya mucusuar Kuala Daik pernah dinyalakan ketika masyarakat nelayan kebingungan dan memberi tahu pihak terkait dan mendapat respon setelah beberapa bulan.

“Sebelumnya pernah nyala tapi tidak lama tidak menyala lagi, entah apa penyebabnya saya tidak tahu. Tapi kami sebagai nelayan tradisional sangat membutuhkan sekali tanda masuk kuala,” terangnya.

Dia juga mengaku, memang sulit mencari Kuala Daik, ketika cuaca di laut tidak bersahabat, bahkan pernah nelayan ke sasar akibat hilang pedoman, sedangkan seluruh alam gelap gulita.

“Saya sangat berharap sekali lampu navigasi atau lampu suar kuala di nyatakan, agar nelayan dan kapal kargo membawa barang masuk Kuala Daik tidak nyasar,” imbuhnya.

Rupai Syahbandar Daik Lingga diremui  di ruang kerjanya mengaku kalau lampu Navigasi Kuala Daik sempat di nyalakan Tahun 2016 lalu, sejak nelayan mengeluhkan masalah Lampu Marcasuaŕ tersebut

“Setahu saya pernah di nyalakan sejak dikeluhkan masyarakat pada Tahun 2016, tapi itu tak berlangsung lama. Informasi di dapatkan batre lampu Navigasi Kuala Daik hilang, maka sampai sekarang tidak menyala,” tuturnya,

Sementara dari Radio Navigasi Dabo Singkep ketika di konfirmasi akan menyampaikan masalah ini ke Navigasi Tanjung pinang, supaya persoalan ini dapat di ketahui dan di tangani oleh Navigasi

“Biasanya perbaikan itu dilakukan bersamaan dengan mucusuar yang ada di wilayah Kabupaten Lingga. Di Dabo saja.namun ada yang mati, dan sudah dilapor ke Navigasi Tanjungpinang. Biasanya Bulan Oktober atau November 2017, mereka melakukan perbaikan,” pungkasnya, (Mra/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


dua × 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.