Apa Kabar Sawah Sungai Besar 

IMG-20171213-WA0021KL – Gonjang-ganjing permasalahan sawah di Desa Sungai Besar Kecamatan Lingga Utara, sempat menuai pertanyaan besar masyarakat Kabupaten Lingga pada umumnya. Selama ini sawah Sering menjadi pembicaraan warga.
Kepala Desa Sungai Besar Nazarudin mengatakan, sampai hari ini masyarakat masih melakukan penanaman baru, mengingat cuaca kurang bersahabat membuat penanaman sedikit terhambat.
“Sekarang masyarakat masih melakukan penanaman kembali, sekitar dua petak yang masing-masing petak berukuran 1 Hektar. Kalau cuaca bersahabat masayarakat terus melakukan penanaman,” ungkap Nazarudin, Selasa (12/12).
Dia mengaku, saat ini masyarakat masih plin-plan karena belum ada hasil yang maksimal. Akan tetapi dia yakin cepat atau lambat masayarakat akan membutuhkan sawah itu jika sudah ada mendapat hasil yang maksimal.
“Saya yakin, setelah menampakkan hasil maksimal, sawah yang ada puluhan ribu hektar itu tidak akan cukup dikelolah masyarakat secara berkelompok. Perlu saya akui, semua itu butuh waktu dan kesabaran, untuk dikelola dengan hasil yang maksimal,” tuturnya.
Dilanjutkan, supaya hasil panen dapat maksimal, masyarakat mendapat bimbingan dari dua orang tenaga penyuluh pertanian oleh Mantan Panglima TNI Moeldoko. Sekarang ini dua penyuluh tersebut bermukim di Sungai Besar.
“Kalau pihak perusahaan tidak lepas tangan begitu saja, mereka tetap membantu program pak bupati. Pihak perusahaan juga ikut menanam padi di sawah, seperti halnya dengan masyarakat sini,” ujar Nazarudin.
Katanya lagi, ingin mendapatkan hasil maksimal tidaklah mudah, semua itu perlu waktu, apa lagi lahan yang ada masih memiliki zat asam tinggi, jadi butuh waktu dan bimbingan supaya dapat menghasil maksimal.
“Kalau dalam target, hasil maksimal itu mencapai 8 Ton beras dalam 1 Hektar sawah. Perlu saya akui, sekarang masyarakat memang masih acuh tak acuh, tapi saya yakin sawah yang tersedia ini nantinya tidak akan cukup, apa lagi bimbingan terus berjalan,” imbuhnya.
Sekarang masyarakat mengelola secara berkelompok tidak sendiri-sendiri, karena mereka belum betul-betul memahami tentang bersawah. Apa bila hasil sudah maksimal, sawah yang ada tidak akan cukup di kelolah masayarakat.
“Kalau ada orang berbicara pasimis dengan sawah di Sungai Besar, itu wajar, karena harus memerlukan waktu tenaga dan kesabaran. Secara pribadi saya yakin sawah Sungai Besar akan menuai hasil maksimal, dengan catatan waktu dan kesabaran,” pungkasnya. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan × = 63

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.