Pasien RSEM Daik Kesulitan Mendapatkan Pendonor Darah “Dinkes : Mou dengan Polres dan Pembentukan PMI Merupakan solusi

IMG-20180131-WA0002KL – Permasalahan transfusi darah bagi Pasien yang membutuhkan sering sekali mengalami masalah di Rumah Sakit Encek Maryam (RSEM) Daik Lingga. Setiap kali pasien butuh darah, keluarga pasien harus kesama kesini mencari golongan darah yang sama dengan si pasien.
Hal seperti ini sudah membudaya di Rumah Sakit Encek Maryam Daek. setiap ada pasien masuk dan memerlukan transfusi darah, pihak rumah sakit tetap meminta pihak keluarga berusaha mencari pendonor darah yang sama, persoalan ini harus menjadi perhatian khusus oleh pemerintah daerah.
Kekecewaan dan keluhan seperti ini sering sekali di dengar, yang keluar dari mulut keluarga pasien. Mereka sangat merasa risih sekali apa bila berhubungan dengan transfusi darah buat pasien yang membutuhkannya
“Saya sudah banyak sekali membawa pasien ke RSEM, setiap berhubungan dengan tambah darah, tetap saya harus mencari pendonor darah yang sama dengan diluar yang sama dengan pasien, bahkan telfon sana-sini meminta bantu cairkan pendonor,” ungkap Maspri,
Dia mengaku, baru-baru ini keluarganya pernah membawa kaum kerabatnya ke RSEM, dan setelah dilakukan pengecekkan oleh para medis, pasien mengalami HB darah kurang. Dan memerlukan transfusi darah, perawat meminta dengan keluarga sang pasien untuk mencari diluar golongan darah yang sama dengan fasien.
“Jujur saya pusing, kemana harus mencari. Adanya permintaan seperti ini membuat saya kelabakan, kemana harus saya cari, sedangkan di Daik saya tidak banyak kenal orang,” jelasnya.
Kalau di meja keperawatan, sambung Maspri, memang ada nama-nama pendonor di lengkapi dengan nama, golongan darah, alamat dan nomor hape tapi setiap di hubungi, masing-masing sudah mendonor.
“Kalau seperti itu, sangat menyulitkan masyarakat jika ingin mencari pendonor. Sebagai masyarakat, saya sangat meminta ada kebijakan atau solusi Pemerintah, supaya dapat mendata dengan maksimal para pendonor, agar masyarakat tidak merasa kesulitan dalam mencari pendonor,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga Syamsu Rizal mengatakan, untuk sementara mengatasi permasalahan tersebut, Pemkab Lingga sudah melakukan MoU dengan Kapolres Lingga terkait donor darah untuk fasien yang membutuhkan.
“MoU itu sudah ada, jadi apa kalau ada masyarakat kita membutuhkan golongan darah di yang perlukan pasien di RSEM, silakan hubungi Kapolres Lingga, nanti beliaulah (Kapolres) yang akan menyampaikan ke Mapolsek “paparnya.
Untuk langkah lain, baru-baru ini dia sudah menemui Bupati Lingga, supaya PMI yang ada di Kabupaten Lingga di lakukan Musyawarah Cabang, dengan memilih ketua baru, sesuai dengan mekanisme yang telah ada.
“Kalau PMI yang lama sudah berakhir pada November 2017 yang lalu, sekarang harus dilakukan pemilihan ulang. Dalam beberapa hari ini saya akan di Provinsi Kepri, berkoordinasi pemilihan pengurus yang baru,” kata Syamsu Rizal lagi.

Menurutnya, supaya PMI Lingga berjalan solid, perlu ketua yang kuat finansialnya dan berjiwa sosial, karena organisasi tersebut memerlukan jiwa sosial yang tinggi demi kepentingan masyarakat.
“Ditubuh PMI itu perlu orang-orang berjiwa sosial, dan harus memperkuat lini, supaya mereka tanggap dengan tanggung jawab mereka, dan insyaallah kantornya akan di buka setiap hari bahkan 24 Jam,” pungkasnya. (Mrs/ joy/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan − = 5

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.