KL.- Lurah Pancur bersama Polisi Pamong Praja, Linmas dan warga gerebek satu orang muncikari dan satu pekerja seks komersial (PSK) di Penginapan Aston Kelurahan Pancur Kecamatan Lingga Utara,
Informasi yang terhimpun Media ini, telah terjadi penangkapan muncikari dan PSK di penginapan Aston Pancur, oleh pihak kelurahan, Linmas dan Pol PP pada Rabu (4/7) malam.
“Tadi malam ada penggerebekan di Aston, sekarang sudah di tangani Pol PP Kabupaten Lingga. Ini sekadar informasi saja mas,” kata sumber yang tak ingin namanya ditulis. Kamis (5/7).
Kepala Bidang Ketertiban Umum Polisi Pamong Praja Kabupaten Lingga Indra Jaya membenarkan informasi tersebut, sekarang sudah di lakukan BAP oleh Pol PP, dan dia juga mohon maaf belum menggandeng media dalam melakukan operasi tersebut.
“Dua orang yang di bawa ke kantor, inisial AD (lelaki) selaku muncukari, dan PR (perempuan) sebagai PSK, keduanya sudah kita BAP dan di buat perjanjian yang disepakati oleh AD dan PR,” ungkap Indra, Kamis (5/7).
Cerita Indra, sebelum dilakukan penggerebekan oleh lurah, Linmas dan Pol PP, dilakukan pengintaian karena amat mencurigakan, alhasil pada malam itu dilakukan penggerebekan di sebuah kamar di penginapan Aston.
“Memang waktu penggerebekan PSK yang telah di cari tamunya oleh muncukari belum melakukan hubungan terlarang, karena sudah di sergap terlebih dahulu oleh tim,” kata Indra sedikit menyingkap kronologis kasus Asusila tersebut.
Indra juga mengaku, kalau PSK berdomisili di Tanjungpinang, sedangkan muncukari tinggal di Lingga Utara. Keduanya merupakan teman lama, hingga terjadilah tolomg-menolong minta di carikan tamu oleh PR selaku PSK kepada AD.
“Tamu sudah didapatkan oleh muncikari, tapi mereka belum sempat berhubungan meskipun PSK dan tamu sudah berada di dalam kamar,” ujarnya.
Pengakuan muncikari dan PSK di BAP sambung Indra, PR sebagai PSK mengaku baru kali pertama meminta carikan tamu oleh AD. Sebelumnya dia pernah berjualan barang seken di Dabo Singkep, akhirnya terhimpit masalah ekonomi hingga dia rela berbuat seperti itu demi kebutuhan hidup.
Kalu PR selaku muncukari juga mengaku baru pertama kali mencari tamu buat PR, dia membantu karena mereka teman lama dan niat ingin membantu.
“Keduanya sudah kita buat perjanjian dan sudah kita BAP, PR sudah kita kembalikan ke Tanjungpinang pada hari ini menggunakan kapal reguler, sedangkan AD berada di Pancur,” imbuhnya.
Lurah Pancur Sevi Hari Nugraha ketika di konfirmasi menuturkan, dengan tegas dia menyebutkan kalau penyakit masyarakat yang ada di Pancur seperti praktek asusila akan di tumpas.
Membuat dia kian semangat, karena dia sangat didukung sekali oleh warga Pancur, untuk menumpas penyakit masyarakat apa lagi, di Pancur banyak anak-anak dan itu salah satu contoh tidak baik bagi anak-anak dan masyarakat
“Itu gebrakan pertama, kami bersama masyarakat sudah sepakat kalau wilayah Kelurahan Pancur terbebas dari penyakit masyarakat. Kami juga sudah melakukan sosialisasi terkait penyakit masyarakat ini, dan sudah berjala selama tiga minggu,” paparnya.
Waktu penggerebekan sekitar Kamis (5/7) Pukul 01.00 WIB, ketika itu dia berada di Daik Lingga, dalam waktu 30 Menit, dia meluncur menuju Pancur bersama Pol PP setelah calon pelaku di tahan warga.
“Memang warga sering melakukan pengintaian, dan saya meminta RT. RW setempat melakukan penggerebekan, setelah informasi itu saya dapat. PSK sudah kita buat perjanjian jangan masuk lagi ke Kabupaten Lingga khususnya di Kelurahan Pancur,” katanya dengan tegas. (mrs/Red)