Kadispar Lingga Tutup Turnamen Gasing P3RT dan BPNB

IMG-20180910-WA0003KL – Persatuan Pelestarian Permainan Rakyat Tradisional (P3RT)  Kabupaten Lingga bekerja sama dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Tanjungpinang, resmi menutup permainan gasing di lapangan Puan Aura Desa Merawang Kecamatan Lingga, Sabtu (8/9).
Ketua P3RT Kabupaten Lingga Aryanto mengatakan, permaianan gasing dalam rangka HUT RI ke-73, sudah selesai pelaksanaannya, para pemenang di beri uang pembinaaan dan , piala plus piagam
“Melestarikan permianan tradisonal ini, P3RT bekerjasama dengan Balai Pelestraian Nilai Budaya Tanjungpinang untuk melestrikan permaianan tradisonal yang ada di Bunda Tanah Melayu,” ungkap Aryanto.
Penutupan turnamen ini pihak Panitia menghadirkan Hiburan Joget dangkong serta orgen tunggal, serta menyediakan makanan khas Daik Lingga yaitu, lempeng sagu dan Gubal.
Suksesnya acara yang diselenggaran pada 8 Agustus, tak lepas dari partisipasi semua pihak, baik Dinas Kebudayaan, BPNB, panitia, tim, wasit memimpin pertandingan, kepala desa Merawang dan seluruh elemen Masyarakat yang terlibat dalam turnamen ini.
“Disamping itu permaianan ini dapat terlestarikan, dan juga masing-masing kita dalam terjalin talisilaturahmi antar sesama, terutama tim-tim yang ikut dalam pertandingan,” terangnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga H Muhammad Ishak , dalam penutupan turnamen tersebut menuturkan, pelestarian permainan gasing ini sudah kedua kali di laksanakan oleh P3RT bekerjasama dengan BPNB Tanjungpinang. Dan untuk Bulan Oktober 2018 nantik juga akan kita adakan Lomba permainan Gasing dan Permainan Layang-layang jelasnya
Dia berharap, pertandingan gasing tradisonal ini tidak selesai sampai di sini, akan tapi juga di laksanakan pihak lain, yang katanya pihak Kecamatan Lingga akan melanjutkan permainan yang sekarang ini mulai terangkat dan bergairah kembali.
“Sejak Tamadun Melayu November 2017 lalu, sampai sekarang permainan gasing terus bergulir. Dari orang dewasa sampai ke anak-anak yang tidak tahu dengan gasing menjadi pemain gasing, ini telah menunjukkan meregenerasi pelestarian permaianan gasing di Lingga,” ujar pria yang sekarang ini Ketua LAM Kepri Kabupaten Lingga.
Dia juga berpesan, bila dalam bermain gasing, jaga waktu, jangan melewati Pukul 17.30 WIB, karena akan memasuki waktu shalat magrib, dan jangan gara-gara gasing imej permaianan jadi tidak baik di pandang masyarakat.
“Sebagai Bunda Tanah Melayu, mari kita gairahkan adat, budaya dan agama, supaya kita kembali bangkit, agar masyarakat kita beragama, beradat, beradap dan berbudaya,” imbuhnya.
Pembagian hadian oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga di dampingi Ketua P3RT dan Ketua Panita menyerahkan hadiah Juara I Roabat A, Juara II Melda A, Juara III Pangkalan Pabean dan Juara IV Robat B. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


enam × 3 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.