Tembok Penahan Tanah Ambruk di Hantam Gelombang, Jalan Poros Lanjut Terancam Bolong

KL- Tembok penahan tanah di pesisir Desa Lanjut Kecamatan Singkep Pesisir Kabupaten Lingga ambruk di hantam gelombang di sertai angin. Robohnya batu miring tersebut membuat pihak desa lakukan goro bersama menghindari pengikisan air laut yang mengancam ke jalan.
Abdul Samah Kepala Desa Lanjut ketika di konfirmasi mengaku kalau saat ini dia bersama aparat keamanan dan warga goro bersama sebagai antisipasi takutnya gelombang air laut mengikis ke jalan raya.
“Ini langkah antisipasi kami lakukan dengan memasukkan pasir di dalam goni dan disusun di pesisir pantai supaya gelombang air laut tertahan sementara mengikis jalan poros yang berada di bebibir pantai,” ungkap Abdul Samah,
Pengakuannya, batu miring atau tembok penahan tanah yang berada di Desa Lanjut memang sudah kritis, sampai mengancam pengikisan jalan akibat semburan ombak Gelombang Angin Utara.
“Sekitar 100 Meter batu miring dengan ketinggian 1 Meter di pesisir pantai ambruk, hingga mengancam jalan poros, sekarang ini jalan sudah ada yang berlobang. Kami berharap ada langkah yang di buat instansi pemerintah sebelum jalan poros juga ikut rusak,” harapnya meminta.
Abdul Samah merasa khawatir, jika angin kencang turun kembali seperti siang Kamis (24/1) kemarin, dia yakin jalan poros yang berada di pesisir terancam rusak parah.
“Ini hampir saja ke jalan. Kalau lambat di tangani, dengan kondisj angin sekarang ini, saya yakin pengikisan air hingga ke badan jalan. Sekarang saja jalan sudah terancam,” ujarnya menambahkan.
Adanya kejadian tersebut,kades lanjut ini belum memberi melaporkan ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lingga. Namun pihaknya melakukan antisipasi terlebih dahulu sebelum dilakukan penanganan dari pemerintah.
Kepala Seksi Irigasi Dinas Pekerjaan. Umum Kabupaten Lingga Ardi mengatakan, sampai hari ini dia belum mendapat informasi dari pihak desa, cuma dia baru mendapat kabar dari stafnya.
”Insyaalh secepatnya saya turun dan melihat langsung ke lokasi, tapi untuk melakukan langkah, saya koordinasi dengan atasan saya dulu, apa lagi sekarang ini, DPA belum ada, dan PPTK untuk anggaran Tahun 2019 juga belum duduk,” ungkap Ardi,
Katanya lagi, kalau DED tembok penahan tanah di Jalan Desa Lanjut Tahun 2018 sudah ada, mudah-mudahan ada langkah yang di buat dinas nantinya sebelum kerusakan itu merembet ke jalan akibat pengikisan air laut.
“Memang sebelumnya pihak desa tidak pernah menyampaikan masalah tembok penahan tanah di Lanjut, maka Tahun 2017 lalu, pembangunan batu miring di mulai dari Jagoh tapi tidak sampai ke Lanjut. Pastinya saya akan cross cek dulu kelapangan,” tutupnya. (Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


sembilan − 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.