KL – Dalam rangka mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Lingga, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lingga menggandeng JNE Express menggelar acara UMKM Goes Online di Aula Kantor Camat Lingga Selasa (10/09/2019)
Hadir pada acara tersebut Wakil Bupati Lingga, Perwakilan dari beberapa OPD yang lterkait, Kepala Marketing JNE Wilayah Kepri beserta rombongan, Perwakilan dari Bank Riau Kepri Cabang Daik, Ketua PKK Kecamatan Lingga, Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Ketua IPEMI, perwakilan LSM serta para pelaku UKM se-Kabupaten Lingga.
Mengawali acara, Yulius, SKM selaku Camat Lingga sangat mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh GOW yang bekerjasama dengan JNE tersebut. Beliau menilai, acara tersebut sudah tepat sasaran karena menghadirkan para pelaku UKM daerah, sehingga diharapkan mampu memberikan stimulan, semangat dan mampu menggairahkan UKM Kabupaten Lingga kedepan.
Selama ini, beliau menjelaskan bahwa selama ini banyak dari para pelaku usaha dan UKM di Kabupaten Lingga yang mengalami berbagai kendala, diantaranya terkendala modal, tenaga, hingga kendala pemasaran, sehingga bisnis mereka tidak berjalan efektif dan efisien.
“Para pelaku UKM kita selama ini hanya mengharapkan dari kunjungan orang-orang yang datang ke Lingga saja, atau dari event-event saja, sehingga menunggu waktu yang lama untuk perputaran uang yang berdampak pada nilai produksi dan modal,” ujarnya.
Namun demikian, ada beberapa UKM di Kabupaten Lingga, terutama di Kecamatan Lingga yang sudah mulai berkembang menurut beliau. Itupun berkat bimbingan dari Ibu Wakil Bupati Lingga yang merupakan ketua GOW Kabupaten Lingga beserta rekan-rekannya.
“Kedepan kami sangat berharap kepada dinas terkait, untuk lebih proaktif, lebih intens melakukan pembinaan secara bersama-sama dan simultan. Tanpa bimbingan, kegiatan semacam ini hanya bersemangat di awal-awal saja. Kita ingin UKM kita berkembang menjadi skala daerah, skala nasional dan bahkan menembus pasar internasional,” kata Yulius.
Ia juga berharap ada dukungan dari Pemkab Lingga melalui APBD kedepan terkait pengembangan UKM ini, sehingga masyarakat bisa mengembangkan diri dan maju bersama.
Sementara itu, Ketua GOW Kabupaten Lingga saat menyampaikan sambutannya mengaku sudah sering memberikan stimulan dan memberikan pelatihan-pelatihan terkait UKM. Tetapi, menurutnya para pelaku UKM di Kabupaten Lingga cenderung kurang bergairah untuk mengembangkan usahanya karena terkendala pemasaran yang kurang lancar.
Ia menceritakan bahwa, banyak tantangan yang dihadapinya selama proses pembinaan hingga saat ini. Mulai dari kekurangan tenaga kerja yang berakibat kepada tak terpenuhinya permintaan konsumen, kemasan produk yang kurang menarik, menurunnya semangat para pelaku usaha, hingga turun naiknya permintaan dan susahnya pemasaran.
Namun demikian, dengan semangat ingin memajukan daerah, majukan usaha rumah tangga, serta meningkatkan pendapatan asli daerah, Maratusholiha selaku Ketua GOW Kabupaten Lingga beserta rekan-rekan di GOW tetap giat melakukan pembinaan terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kabupaten Lingga. Hal ini dilakukan beliau diantaranya dengan cara mengikutsertakan para pelaku UKM dalam pelatihan-pelatihan, melakukan pendampingan, memberikan ide-ide dan masukan serta inovasi produk, bahkan sampai pemberian bantuan modal awal.
Untuk itulah, dengan digelarnya acara pada hari ini dengan,menggandeng JNE, ia berharap para pelaku UKM lebih bersemangat menggali potensi usahanya, serta mengikuti acara tersebut dengan bersungguh-sungguh agar apa yang sampaikan bisa melekat dan bermanfaat.
Ia juga berharap kepada Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Disnaker dan dinas-dinas terkait untk ikut mendukung UMKM yang ada di Kabupaten Lingga untuk tumbuh dan berkembang, terutama terkait izin dan standar kesehatan terhadap produk-produk UMKM tersebut, sehingga UKM yang ada di Kabupaten Lingga bisa menghasilkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing dengan produk-produk dari daerah lain.
Ia menargetkan, produk-produk UKM Kabupaten Lingga nantinya setelah kerjasama dengan JNE ini terjalin, akan mampu menembus pasar nasional dan internasional, sehingga bisa membantu meningkatkan pendapatan asli daerah.
Senada dengan Wakil Bupati Lingga yang sangat mendukung acara tersebut meyakin bahwa kegiatan semacam ini sangat penting bagi kemajuan UKM di Kabupaten Lingga. Beliau optimis, melalui acara ini, UKM di Kabupaten Lingga menjadi lebih maju dan berkembang.
Pada kesempatan beliau menyampaikan beberapa pengarahan kepada dinas-dinas terkait yang hadir pada acara tersebut. Diantaranya arahan untuk mendata UMKM yang di Kabupaten Lingga, karena pada tahun 2020 mendatang akan ada program pemerintah daerah untuk melakukan pemberdayaan dan pemberian bantuan terhadap para pelaku UKM. Selain itu, beliau juga menghimbau agar setiap kali dinas-dinas di Kabupaten Lingga yang menghadiri pameran-pameran di luar daerah juga ikut mempromosikan produk-produk unggulan UKM asal Kabupaten Lingga.
Sementara itu, ia jua memberikan arahan kepada dinas terkait untuk memberikan kemudahan dan mempercepat proses kepengurusan izin UKM sehingga tidak menghambat tumbuh berkembangnya UKM tersebut. Namun demikian, harus tetap mengedepankan standar-standar dan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Jika memang UKM tersebut sudah memenuhi syarat dan standar untuk kepengurusan izin tersebut, mohon untuk dipercepat dan dipermudah,” kata beliau menekankan.
Beliau menyambut baik kegiatan tersebut dan berharap agar tidak putus setelah kegiatan ini saja. Ia berharap, dengan adanya kerjasama bersama JNE, akan mempermudah dan memuluskan langkah UMKM Kabupaten Lingga untuk mengembangkan sayap dan menyentuh pasar nasional dan internasional.
Pada acara ini juga ditampilkan beberapa produk unggulan asli Kabupaten Lingga yang sudah mulai berkembang, diantaranya ada ‘leka’ yang merupakan hasil anyaman dari tumbuhan resam asal UKM ibu-ibu Kampung Budus dari Desa Merawang, sabun cair berbahan dasar sagu yang merupakan hasil dari pengembangan teknologi tepat guna ibu-ibu dari Desa Duara, serta ‘gula tarik’ yang merupakan produk olahan air kelapa yang merupakan produk unggulan dari Kelurahan Senayang.
Diketahui bahwa produk leka yang semula hanya digunakan untuk alas panci di dapur-dapur rumah tangga di Kabupaten Lingga, saat ini telah mampu diinovasikan menjadi beberapa produk bermanfaat lainnya seperti piring, tempat gula, dan sebagainya. Bahkan untuk gula tarik sendiri sudah mampu memenuhi permintaan konsumen hingga 30 kilogram perbulan dan telah dipasarkan melalui salah satu swalayan di Tanjungpinang.(Hms lingga/ Red)