Akibat Hujan Deras, Air PDAM Dabo Keruh Wakil Bupati Datangi Lokasi Penampungan Air Gemuruh

IMG-20170313-WA0002

KL –  Tingginya curah hujan akhir-akhir ini membuat air PDAM Dabo Singkep Keruh bercampur tanah, membuat para konsumen PDAM Dabo banyak mengeluh.

Mendengar berbagai macam ihwal dari masyarakat, Wakil Bupati Lingga Muhammad Nizar langsung melihat bak penampungan yang berlokasi Air Gemuruh Gunung Muncung didampingi langsung oleh Direktur PDAM Lingga Sazali, DPRD Lingga Abdul Gani Atan Leman dan staf Dinas PU Lingga Hardimansyah.

Setelah melihat kondisi di lapangan Muhammad Nizar meminta supaya ada antisipasi agar pihak terkait secara bersama-sama berkoordinasi serta mencari solusi supaya air bersih Dabo layak di konsumsi.

“Ini hasil dilapangan setelah kita melihat secara langsung. Jadi masih minim sarana yang kita miliki dalam memenuhi standar air bersih bagi masyarakat kita,” ungkapnya Senin ,setelah melihat kondisi dilapangan.

Tentunya dia sangat berharap kepada semua stok holder yang menangani air bersih supaya dapat mencari solusi dan harus berkoordinasi dengan pihak PDAM.

Kepada Dinas Pekerjaan Umum Lingga khususnya di bidang pengelolaan pengembangan dan irigasi dapat dengan segera menyurati dan menemui satker ke pusat guna  menanggulangi dan mencari solusi terbaik.

“Kita harap masalah ini segera di cari solusi, semua pihak yang terlibat supaya bersama-samalah dalam menyelesaikan permasalahan air bersih kita di Dabo Singkep ini,” pintanya.

Sementara Direktur PDAM Lingga Sazali mengaku, terjadi keruhnya air PDAM adanya pengikisan oleh air hujan apabila hujan deras terus mengguyur, baik di hulu air maupun di sisi kiri dan kanan bak utama aliran air.

“Memang air keruh tidak dapat terelakkan jika hujan cukup deras, tapi kekeruhan air tidaklah berlangsung lama berkisar lima sampai enam jam saja, setelah itu air kembali jernih, tapi sekarang ini air keruh sampai berhari-hari,” kata Sazali.

Tapi kalau untuk pembangunan yang ada, sambung Sazali, PDAM Dabo tidak pernah dilibatkan secara teknis, semua pembangunan dilaksanakan langsung dari pusat, sedangkan PDAM hanya menerima ketika pekerjaan selesai dilaksanakan.

“Kedepan maunya kita di daerah dapat dilibatkan, karena kita yang tahu persis kondisi air bersih di tempat kita, baik secara kebutuhan masyarakat ataupun cara menanggulangi,” jelasnya.

Hardimansyah Kasi Pengembangan Pengelolaan dan  Irigasi Dinas Pengkerjaan Umum Lingga menuturkan, mengatasi permasalahan tersebut mereka akan koordinasi dengan segera dengan Badan Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) dalam minggu ini.

“Air bersih merupakan kebutuhan hidup yang utama dan jangan sampai konsumen sampai menjerit karena air dirumahnya keruh. koordinasi satker selama ini cukuplah baik, namun pengelolaan yangvkurang maksimal, apa lagi pemeliharaan tidak ada kaitannya dengan PDAM Lingga,” pungkasnya. (mrs/Sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


dua + = 11

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.