Akibat Konsleting, Kabel Aula Kantor Bupati Terbakar 

IMG-20171107-WA0006KL – Aula Kantor Bupati Lingga hampir saja terlalap api, akibat kabel listrik mengalami konsleting secara tiba-tiba, dengan gerak cepat, api yang mulai merambah ke bangunan gedung dapat di matikan Damkar dalam hitungan menit.

Saksi mata yang melihat kejadian pada hari Senin (6/11), Pukul 10.30 WIB, membuat para pegawai Sekretariat Bupati Lingga tertegun melihat api kian membesar terpaksa aktivitas kerja pegawai terhenti, karena mesin kantor bupati di matikan.

“Saya melihat kejadian langsung mencari air menyiraminya supaya menghambat berjalannya api merambah ke plafon bangunan yang terbuat dari kayu,” ungkap Iskandar, saat di lokasi kejadian, Senin (6/11).

Pengakuannya, waktu dia lagi bekerja menghias panggung untuk acara Tamadun Melayu di halaman Kantor Bupati Lingga, secara tiba-tiba dia melihat ada kebisingan di lokasi kejadian yang jaraknya sekitar 80 Meter dari tempat kerjanya.

“Melihat adanya api dari kabel listrik di gedung daerah, saya langsung menuju dan mengambil air untuk menyiram api yang sudah membesar. Anehnya para pegawai tertegun dan tidak berani bertindak. Alhamdulillah baru empat ember saya siram, Damkar sampai dan dengan mudah mematikan api. Kalau lambat, saya yakin api akan melahap kayu-kayu bangunan,” terang pria yang juga termasuk Pelopor Perdamaian Kepri.

Asisten Administrasi Umum Sekretariat Bupati Lingga Abdul Rakhman ketika di konfirmasi mengaku, kejadian seperti ini sudah dua kali terjadi, tapi api dapat di padamkan.

“Coba saja lihat, kabel terlihat berserak seperti itu, jadi dengan mudah mengalami konsleting dan terpaksa kinerja pegawai terhenti, karena mesin kantor harus di matikan terlebih dahulu supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tak kita ingini,” jelasnya.

Kejadian pertama juga pernah terjadi di aula, setelah jam kerja. Tapi dengan cepat petugas yang menjaga kantor memadamkannya.

Kejadian kedua ini memang api kemungkinan besar merambat dari kabel menuju kayu bangunan. Pegawai sempat tertegun dan tidak berani mengambil tindakan, sehingga api di matikan Damkar.

“Waktu kejadian, memang mesin kita minta di matikan secepatnya, otomatis kinerja pegawai harus di hentikan dulu. Kita minta kabel yang di pasang nantinya tidak berserak seperti yang telah ada, sehingga kabel dengan mudah mengalami konsleting,” pungkasnya. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


× 3 = delapan belas

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.