Angkat Makna Tersirat Adat Istiadat Melayu Lingga Pada Prosesi Tepuk Tepung Tawar Di Pawai Taaruf

KL- Makna tersirat Lam Jalallah pada prosesi Tepuk Tepung Tawar Adat Melayu, menjadi trending kafilah Lingga mengikuti pawai taaruf STQ Ke-VIII tingkat Provinsi Kepri di Kebupaten Bintan.
Ketua LAM Kabupaten Lingga Dato Sri H Muhammad Ishak melalui Bidang Pentakbiran dan Pokitik Dato Jumadi pengurus LAM Kabupaten Lingga mengatakan, dalam Resam Adat Masyarakat Melayu istilah dan prosesi bertepok tepong tawar merupakan menifestasi yang memiliki filisofi sangat sakral karena didalamnye terhimpun doa restu , harapan serta pesan dari Tokoh Adat, Alim Ulama dan petinggi negeri kepada seseorang.
Adanya proses tersebut bertujuan menjauhkan balaq dan mala petaka serta racun-racun kehidupan yang berbisa. Apalagi bagi masyarakat yang Bertembuni di Negeri Bunda Tanah Melayu Adat dan Adap Bertepok Tepong Tawar lazim dilakukan bagi Anak Negeri.
“Dimulai dengan kepala, artiannya mengarungi bahtera rumah tangga. Seseorang yang kembali dari tanah suci, mereka yang di nobatkan menjadi pemimpin negeri, bagi anak menyelesaikan khatam Al Quran,” ungkap Jumadi,
Kalau beras yang sudah direndam dengan kunyit yang di lumat di kalangan Masyarakat Bunda Tanah Melayu disebut sebagai “Beras Kunyit”, butiran padi yang terlebih dahulu digonseng hingga mekar dan sedikit menghitam dikenal dengan istilah “Bereteh Padi” dan beras yang telah dibersihkan dengan air yang bersih lagi mensucikan serta seikat dedaunan yang terdiri dari Daun Ganda Ruse, Daun Ati-ati, Daun Sedingin yang di “kebat” oleh lilitan Daun Ribu ribu yang disebut sebagai “Alat Perenjis” merupakan kelengkapan utama dalam prosesi Bertepok Tepong Tawar.
Lanjuta Jumadi, Huruf “LAM Jalllalah” adalah sebuah konfigurasi yang akan terbentuk ketika orang menepuk tepung tawar dengan urutan arah gerakan Alat Perenjis,
Renjisan pertama diarahkan dibagian dahi, di iringi kalimat Subhanallah, maknanya berpikirlah wahai pulan, berfikiran terlebih dahulu sebelum engkau berbuat sesuatu.
Kalau renjisan ke dua berada di bahu sebelah kanan sambil membacakan dalam hati kalimat, wallhamdulilllah, maknanya wahai si Pulan ketika ber
berbuat maka bertanggung jawablah atas apa yang engkau telah perbuat.
Renjisan ke tiga diarahkan ke punggung tangan sebelah kiri sampai dalam hati berkata Wallaila, maknanya berusahalah wahai pulan, engkau carilah rezeki diatas muka bumi ini dan jangan sesekali engkau bermalas- malasan.
Renjisan berikutnya diatas punggung tangan kanan sambil berucap dalam hati kalimah Haa Illah maknanya wahai pulan lakukankan dan sebarkanlah kebaikan dimuka bumi Allah.
Terakhir di akhiri dengan renjisan di bahu kiri sambil hati berkata Allahu Akbar, semoga engkau memperoleh keselamatan dunia dan akherat Amin Ya Robal Alammin.
“Inilah Adat istiadat yang memiliki makna dalam prosesi tepuk tepung tawar. Semuanya penuh dengan makna tersirat yang intinya ada pesan tersirat antara kita dengan Allah SWT,” tuturnya.
Katanya lagi mengulas, Adap dan Adat Bertepok Tepong Tawar sudah mendapat Legitimasi dari Pemerintah Republik indonesia pada Tahun 2017 sebagai Warisan Budaya Tidak Benda (WBTB) Republik Indonesia yang berasal dari Bunda Tanah Melayu Propinsi Kepulauan Riau usulan dari Kabupaten Lingga.
“Kalau berdasarkan pertimbangan maka pada STQ Ke-VIII kami tampilkan karena khazanah Melayu harus di angkat dan di ketahui secara meluas. Huruf Lam Jalallah akan menjadi ICON Kabupaten Lingga dan “Bertepuk Tepung Tawar” akan menjadi Tema yang di usung Kabupaten Lingga,” sebutnya.
Sebelum mengakhiri, dia meminta izin hormat dan tabek kepada Datok Sri Setie Amanah Ir H. Muhammad Ishak, MM, dan tak lupa juga terimakasihnya pada Adinda Ipet, Robby Datok Abdul Karim, dan lain-lain atas sokongannya. Salam takzim buat Ibu ketue PKK Kabupaten Lingga, GOW Kabupaten Lingge, Dinas kebudayaan, Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dalam mengangkat tema tersebut pada STQ Ke-VIII tingkat Provinsi Kepri di Kabupaten Bintan. (mrs/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


delapan − 1 =

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.