KL – Atasi persoalan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Lingga, mulai mendapat perhatian Pemerintah Daerah. Baru-baru ini, Bupati Lingga bersama staf khusus Bidang Sosial Ketenagakerjaan mengunjungi Kantor Pertamina Kepulauan Riau (Kepri) di Batam, mempertanyakan kuota BBM pertahun untuk Kabupaten Lingga..
Kedatangan orang nomor satu Kabupaten Lingga tersebut disambut Marketing Branch Manager Pertamina Kepri, untuk mempertanyakan kuota premium, solar dan minyak tanah untuk Kabupaten Lingga, selama ini belum diketahui cukup tidaknya kuota Lingga selama satu tahun.
Sebelumnya, BBM di Kabupaten Lingga sering sekali mengalami kelangkaan, baik premiun, solar maupun Minyak Tanah. Persoalan seperti ini sering kali terjadi dimasyarakat, namun sampai sekarang belum ditemukan penyebabnya.
Dugaan masyarakat yang berfikir, BBM di Kabupaten Lingga selalu tidak cukup, hal itu diduga diselewengkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggung jawab alias Mafia Minyak, sehingga Minyak Bersubsidi milik masyarakat hilang, dan seoalah-olah kouta BBM di Kabupaten Lingga tidak mencukupi.
Staf Khusus Sosial dan Ketenagakerjaan Sekretariat Bupati Lingga Mustazar menuturkan, kedatangan Bupati ke Pertamina Kepri untuk mengetahui kuota BBM untuk Kabupaten Lingga, apa lagi Kabupaten Lingga sering mengalami kelangkaan premium, solar dan minyak tanah.
“Pertemuan dengan pertamina, kuota BBM di Kabupaten Lingga berlebih. Kalau di lihat, masalah disteribusi saja, sehingga masyarakat mendapat kesulitan mendapatkan BBM,” ungkapnya.
Kata Mustazar, permasalahan premium pengambilan di pertamina tanpa batas, kalau solar, jatah 7000 kilo liter lebih dalam satu bulan, sedangkan untuk minyak tanah memang sudah ditentukan oleh pusat, tapi mencukupi untuk masyarakat Kabupaten Lingga.
“Kalau premium tidak ada masalah, solar kerap sekali di ambil cuma 2000 kilo liter lebih dalam satu bulan, padahal jatah perbulan 7000 liter lebih, kenapa pihak APMS dan SPBB tidak menjemputnya. Kalau minyak tanah, ini harus di titik beratkan, karena persoalan minyak tanah sering raib,” ujarnya, .
Dilanjutkan, kelangkaan premium dan solar tidak di jemput, dan wajar sering terjadi kelangkaan, mengingat kuota yang disampaikan Pertamina Kepri kuota Kabupaten Lingga sudah berlebih, dan tidak ada alasan untuk melakukan penambahan kuota.
“Menjadi masalah sekarang ini masalah mitan, kuat dugaan mitan di jadikan bahan campuran premium. Wajar mitan kerap terjadi kelangkaan, sehingga masyarakat nelayan dan ibu rumah tangga menjadi korban akibat mafia minyak,” tuturnya.
Mangatasi permasalahan yang sering sekali terjadi masyarakat terkait BBM, dan dalam minggu ini Bupati Lingga H Alias Wello akan melakukan pertemuan dengan seluruh FKPD yang ada di Kabupaten Lingga, terkait pengawasan BBM.
“Jadi Bupati dan Pertamina sudah sepakat akan melakukan penataan ulang supaya BBM dapat di gunakan, sesuai kuota dalam satu bulan. Pada hari ini, kita bersama pak Bupati menuju Pertamina Tanjung Uban, untuk membahas masalah BBM,” imbuhnya. (mrs/sam)