Kl – Percobaan penanaman bawang merah oleh petani di Daik Kabupaten Lingga membuahkan hasil. Tataman yang di perkirakan 65 hari panen tersebut di uji coba oleh petani bernama Ios Madi MD.
Ceritanya, tanaman berjenis Umbi-umbian itu sudah di panen lebih awal, mengingat iklim atau cuaca tidak menentu, membuat dia memanen bawang Merah tersebut baru berjalan 58 Hari , terhitung dari dia mulai menanam
Dengan iklim yang tidak bersahabat ini , membuat pertumbuhan bawang jadi terganggu. Lihat saja bawangnya ada yang busuk,” ungkap Ios, di kediamannya di Daik Lingga,
Untuk uji coba penananaman Bawang Merah ini tidak banyak, sehingga hanya menghasilkan 300 Kg saja. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat melihat dan terpacu untuk bertani dengan memanfaatkan lahan tidur.
“Ini uji coba dulu, kita harus lihat kadar tanah dan sekaligus melakukan penyesuaian dengan tanaman yang kita coba. Alhamdulillah hasilnya baik, mudah-mudahan dengan adanya yang saya buat seperti ini dapat memacu masyarakat juga untuk memanfaatkan lahan yang di miliki,” ujar dia.
Menurutnya , jika masyarakat ingin memanfaatkan lahan tidur, dia yakin hasinya l dapat menopang kebutuhan ekonomi, ini terbukti dengan uji coba penanaman bawang di lahan yang tidak begitu besar di samping kediamannya, menuai hasil yang sangat baik.
“Selanjutnya dia mengatakan Kalau bawang Merah baru kali ini saya coba, dengan pengalaman yang ada, tanaman bawang Meeah bisa di olah di Daik ini. Perbandingannya, 1 Kilogram di tanam hasilnya bisa mencapai 100 Kilogram bahkan lebih,” paparnya, yang sebelumnya juga pernah menjadi petani bawang di kampung halamannya (Riau Daratan).
Pengakuannya juga, dalam bertani ada tiga jenjang harus dilakukan supaya hasil tanaman bisa berkesinambungan, tanaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Untuk itu Dia mengajak masyarakat supaya memanfaatkan lahan tidur untuk bertani, apa lagi Pemerintah Kabupaten Lingga lagi gencar-gencarnya mengajak masyarakat supaya bertani.
“Kalau masalah lahan, daerah kita masih subur. Kalau ingin meminta bantuan ke pemerintah, masyarakat harus membuat kelompok dan menyediakan lahan, saya yakin pemerintah akan mensupport,” imbuhnya.
Saya sudah mencoba beberapa jenis tanaman di Daik ini, sambungnya, tidak hanya bawang, tapi tanaman sayur-sayuran, cabe rawit, pohon durian dan lain-lainnya.
“Kalau tanaman sahang tinggal menunggu panen saja, kalau cabe rawit dan tanaman yang cepat menghasilkan tetap saya tanam supaya hasilnya terus berkesinambungan. Kalau penyesuaian kultur tanah, kita harus buat dulu baru kita tahu, pastinya tanah daerah kita ini subur,” pungkasnya. (mrs/Sam)