KL – Bupati Lingga menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas rencana pengaturan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap kecamatan dan desa se-Kabupaten Lingga, Kamis (26/9).
Ini merupakan upaya Pemkab lingga menindak lanjuti banyaknya pengaduan masyarakat terkait kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) akhir-akhir ini di Kabupaten Lingga.
Rapat koordinasi yang dimotori Bagian Ekonomi Setda Lingga ini, dihadiri oleh Sekda Lingga, Asisten Pemerintahan dan Asisten Ekonomi Kebangsaan, serta sejumlah Kepala Dinas dan Badan yang ada di Kabupaten Lingga, juga hadiri para Camat di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Lingga.
Bupati Lingga, Alias Wello mengatakan, sejumlah fakta yang terjadi akhir-akhir ini di masyarakat, Imenyebutkan bahwa, ada potensi kebocoran negara jutaan, bahkan miliaran rupiah terkait peredaran BBM di Kabupaten Lingga.
Menurutnya, jika dihitung secara kasar, ada banyak penyebab yang membuat Ia berani berkata demikian, diantaranya adanya margin harga yang sangat jauh, tera yang tidak fair, serta adanya penyusutan 10 hingga 20 persen pada pelaksanaannya.
Bupati yang akrab disapa AWe ini menyebutkan, bahwa permasalahan ini telah lama menjadi perhatiannya, dan Ia menekankan masalah ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah, terutama karena masalah BBM ini bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat, yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Kita sebagai bagian dari Pemerintahan harus hadir dan harus bisa mencari solusi guna mengatasi masalah kelangkaan BBM yang kerap terjadi di masyarakat,” kata AWe pada Rakor tersebut.
AWe menjelaskan, permasalahan ini terjadi dikarenakan kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang bertanggungjawab menerbitkan rekomendasi minyak tersebut.
Menurutnya, selama ini rekomendasi yang diterbitkan tanpa ada yang mengawasi, sehingga ujung-ujungnya dampaknya kembali kepada kita sendiri, ini yang harus kita evaluasi kedepannya.
AWe melanjutkan, hal tersebut belum lagi ditambah dengan adanya oknum-oknum nakal yang ikut bermain dalam masalah BBM di Lingga, sehingga membuat masalah kelangkaan minyak di daerah itu semakin komplek.
Ia mengatakan, berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh beberapa Camat yang juga hadir dalam rapat tersebut, sehingga Ia menginstruksikan pihak-pihak terkait dalam hal ini untuk segera berkoordinasi dan membentuk tim khusus untuk mengatasi masalah tersebut.
“Fungsi camat juga harus lebih ditingkatkan, harus berkoordinasi langsung dengan masyarakat, terutama mengenai besaran kebutuhan masyarakat akan minyak tersebut, nanti akan kita petakan dulu, berapa kebutuhan masing-masing kecamatan dan desa, kita juga akan mengecek dimana kelebihan dan kekurangan kuota, dan menumpuk dimana minyak tersebut selama ini,” terangnya.
AWe juga mengecam, kepada oknum-oknum pengusaha nakal yang bermain BBM, akan dicabut izinnya jika nantinya kedapatan berlaku curang saat tim verifikasi turun kelapangan, karena tim yang di bentuk tersebut, untuk mengevaluasi secara menyeluruh, kondisi bangunan, alat ukur, keamanan, nanti akan kita evaluasi.
“Jika rekomnya ada, namun tidak membuka kios, atau kiosnya asal-asalan dan tidak memenuhi kriteria, cabut saja izinnya,” ungkap AWe tegas.
AWe menginstruksikan, kepada semua pihak terkait, untuk lebih memaksimalkan pengawasan, serta melakukan evaluasi, karena dengan menyelesaikan ini, akan berdampak besar bagi masyarakat, jika perlu kita lakukan pemutihan, dan kita seleksi dengan ketat nantinya.
“Aku ingin membuktikan bahwa Pemkab Lingga benar-benar bekerja, dan aku pastikan aku yang terdepan dalam hal ini,” tutupnya. (Hms Lingga/ Sam)