Bimtek Yang Dikemas APDESI Kabupaten Lingga ,Terkesan Tidak Pro Pada Ekonomi Tempatan.

 

KL-Kegiatan Bimtek bertajuk Pedoman Penggunaan Keuangan Desa Tahun 2023 yang dilaksanakan Kepala Desa se – Kabupaten Lingga, yang dimotori oleh APDESI Kabupaten Lingga di Batam selama 2 (dua) hari itu, telah melahirkan pemandangan miring dari sejumlah elemen masyarakat di Kabupaten Lingga.

“Dalam kondisi masyarakat yang lagi berteriak lantaran himpitan ekonomi saat ini, malah Kepala Desa menggelar Bimtek di luar daerah,” ungkap Satriyadi selaku Ketua LSM LAMI DPC Kabupaten Lingga dengan nada geram, Sabtu (18/03/2023).

“Soal mereka menggelar Bimtek itu, ya sah-sah saja, mungkin bagus buat mereka, namun mempopulerkan mereka itu, para pemimpin masyarakat itu pro masyarakatlah, gunakanlah pikiran mereka itu dengan positif, jangan hanya memikirkan kepentingan pribadi”

“Sebaiknya kegiatan mereka dilaksanakan dikampung sendiri, jangan dikampung orang, di Dabo Singkep boleh, di Daik Lingga juga boleh, ya ramaikan kegiatan mereka itu dapat bermanfaatlah bagi ekonomi masyarakat dikampung kita ini” tegas Satriyadi.

Sebutnya Satriyadi “Kegiatan Bimtek yang di ikuti Kepala desa berjumlah lebih dari 70 desa se-Kabupaten Lingga itu, tentunya tidak sedikit menggunakan anggaran, apalagi sempat saya mendengar dari informasi yang saya terima, bahwa masing-masing desa sampai menyetor 5 (lima) juta rupiah untuk anggaran kegiatan Bimtek tersebut, artinya lumayan banyak dana yang akan berputar itu”

“Kalikan saja jika ke 75 Kepala Desa se-Kabupaten Lingga itu ikut semua dalam kegiatan Bimtek tersebut, sudah berapa kos yang timbul? Jelas tidak lari dari angka 375 juta rupiah uang yang akan berputar itu”.

“Alangkah baiknya jika kegiatan Bimtek itu dilaksanakan di daerah Lingga ini, dan tentunya jika kegiatan tersebut dilaksanakan di Kabupaten Lingga ini sendiri, banyak pihak yang diuntungkan”.

Yang jelas pengusaha hotel dan penginapan dapat pendapatan, kamar dan fasilitas hotel dan penginapan terpakai, Jasa transportasi berjalan lancar, warung-warung kopi dan makanan laku terjual, dan yang tak kalah pentingnya, pajak daerah atau retribusi daerah akan meningkat, seperti pajak hotel, pajak warung kopi dan rumah makan dan lain sebagainya yang 10% itu, kan lumayan untuk dapat menambah peningkatan PAD Kabupaten lingga

“Yang jelas anggaran kegiatan Bimtek tersebut sudah membantu perputaran ekonomi di daerah kita ini, ini malah merugikan uang mereka untuk daerah lain, Batam itu sudah kaya bro, jadi jangan sok baik, berbagilah dengan masyarakat kita ini, berbuatlah untuk daerah kita ini.

” saya menilai Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan Para Kepala desa Kabupaten Lingga yang menggunakan bahtera APDESI mereka di Batam itu Terkesan tidak pro Ekonomi Rakyat Tempatan” pungkas Satriyadi.(***)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


6 − = dua

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.